• SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Lingkaran Berita
No Result
View All Result

Jangan Robohkan Benteng Pertahanan Moral Itu! (Bersambung-1)

19/07/2022
in OPINI & CERPEN
0

CEO Hidayatullah Institue, Muzakkir, SS, M,ed

603
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

HARI itu saya menempuh perjalanan darat kurang lebih 16 jam dari Depok, Jawa Barat menuju Surabaya, Jawa Timur. Setelah itu bersama istri dan 5 orang anak, kami melanjutkan perjalanan menuju Kota Pandaan yang terletak di Kabupaten Pasuruan selama kurang lebih 2 jam. Perjalanan ratusan kilometer yang sedikit melelahkan, tapi harus kami lalui demi mengantar sang buah hati, anak kedua kami, yang akan melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren penghafal qur’an di Pasuruan. Hari itu, saya dan istri sebagaimana banyak orang tua lainnya di Bumi Nusantara ini, mencoba bermujahadah (bersungguh – sungguh) menapaktilasi nenek moyang semua ummat beragama, yaitu Nabiullah Ibrahim alaihissalaam, untuk menempatkan putra kedua kami di Pondok pesantren (yang jauh lebih lengkap infrastrukturnya daripada padang pasir tempat ismail dan bundanya hajar ditinggalkan dahulu) agar putra kami sebagaimana putra – putri para orang tua yang memasukkan anaknya ke pondok pesantren menjadi anak – anak yang kenal dan cinta kepada Tuhannya, yaitu Allah swt, taat dan tunduk beribadah hanya kepadaNya dan senantiasa melaksanakan segala perintahNya serta menunjukkan perilaku akhlak yang mulia.

Related Posts

Apa kabar Indonesia? (5)

Apa Kabar Indonesia?(4)

Apa kabar Indonesia?(3)

Apa kabar Indonesia?(2)

Kenal dan taat kepada Tuhannya, inilah sebuah tugas besar  yang diemban kedua orang tua dalam perjalanan mengasuh putra – putri yang diamanahkan oleh Allah swt. Seorang anak yang baru lahir dari rahim ibunya, merupakan bayi yang masih dalam fitrah kesuciannya. Suci dalam arti, ia masih bersih dalam ketundukan kepada Rabbnya sebagai seorang yang berserah diri (Muslim) hanya kepada Allah swt yang telah mengeluarkannya dari rahim ibunya. Jiwa yang fitrah ini kelak menghadapi dua keadaan, apakah ia akan tetap dalam keadaan fitrahnya atau keluar dari fitrahnya (keluar dari Islam dan menjalankan agama atau kepercayaan di luar Islam), hal ini bergantung kepada kedua orang tuanya. (**)

SendShare36
Next Post

Jangan Robohkan Benteng Pertahanan Moral Itu! (Bersambung-2)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Terlaris di Balikpapan, Kursus Mengemudi di KAKA Driving Dijamin Pasti Bisa

by admin
09/11/2021
0
4.6k

Maksud Hati Merubah Nasib, Johanis Tinungki Pulang Tinggal Nama

by admin
22/08/2023
0
2.2k

Keluarga Sehat bersama Eco Enzyme

by admin
07/01/2023
0
1.8k

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
Hubungi Kami: admin@lingkaranberita.com

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.

No Result
View All Result
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.