Apa kabar Indonesia? Tanpa bermaksud menghakimi apalagi menyalahkan, sesungguhnya negeri ini penduduknya adalah mayoritas ummat Muslim, dengan persentase 86,9% dari jumlah penduduk atau setara dengan 237,53 juta jiwa (https://dataindonesia.id, 31
Desember 2021). Hingga nyaris bisa dikatakan bahwa kondisi Bangsa ini, sejahtera atau melarat rakyatnya, merupakan menjadi tanggung jawab Ummat Islam yang ada di Indonesia.
Bukankah sejarah mencatat, kemerdekaan Indonesia dipimpin oleh para ulama dan tokoh-tokoh muslim. Sebagai contoh, seorang Bung Utomo senantiasa memekikkan kata “Allahu
Akbar” untuk membakar semangat rakyat Indonesia khususnya arek – arek suroboyo. Dalam buku berjudul Menembus kabut gelap sebagai kumpulan tulisan artikel Bung tomo yang diterbitkan oleh VisiMedia di tahun 2008, diceritakan bahwa moment pertama kali Bung tomo
memekikkan kalimat takbir adalah pada saat pengumuman Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) pertama kali. Dengarlah ucapan bung Tomo yang menggetarkan berikut ini:
“Sebab kekuatan siapa lagi yang akan kita andalkan, sedangkan senjata tidak lengkap.
Lawan kita pasukan Inggris sudah siap siaga memusatkan panser-panser dan kapal-kapal perangnya. Kecuali semangat patriotism, saya kira tidak lain kekuatan kita hanya
perlindungan Allah. Perlindungan Allah itu hanya bisa terjadi kalau kita menyadari bahwa
Allah itu Mahakuasa. Untuk menunjukan Allah itu Mahakuasa saya kira perlu diresapkan makna ucapan yang selalu menggetarkan jiwa manusia, baik pada waktu perang maupun waktu mendengar seruan azan, Allahu Akbar,”
Bangsa Indonesia, dan ummat Islam saat ini tentu sedang tidak menghadapi penjajah
sebagaimana para pejuang sebelum kemerdekaan Bangsa ini. tapi Ummat Islam Indonesia, khususnya, sebagai masyarakat mayoritas di negeri ini, perlu bertanya kepada dirinya,
mengapa setelah usia 77 tahun, bangsa ini malah seakan – akan senantiasa dalam ujian yang
berkepanjangan? Ataukah ummat Islam saat ini sedang asyik dengan dirinya, terkejut dan kaget hingga tenggelam dengan asyiknya dunia maya, terlena dengan berbagai hiburan kemajuan
dunia? Ataukah ummat Islam Indonesia sedang kehilangan identitas jati dirinya, jati diri yang terlahir sebagai Islam Rahmatan lil ‘alamiin, yaitu Islam yang memberi rahmat, kesejahteraan dan kedamaian di seluruh dunia, termasuk di negerinya sendiri, Indonesia tercinta.
Apa kabar Indonesia? Hasil Indeks pembangunan manusia HDI 2021, dan survei
Program penilaian Siswa tingkat internasional (PISA) 2018 menunjukkan kepada kita, bahwa pendidikan Bangsa Indonesia perlu penanganan yang lebih serius. Harga – harga yang meroket,
hingga kebijakan seputar naiknya bahan bakar minyak (BBM), apa pun pemicunya,
menunjukkan ekonomi bangsa yang sedang tidak berpihak pada rakyat khususnya rakyat kecil.
Janji Allah terhadap Ummat Islam, yang beriman dan bertakwa, untuk senantiasa menurunkan keberkahan dari langit dan dari bumi (Al – A’raaf: 96) hendaknya menjadi evaluasi
(muhasabah) bagi ummat Islam Indonesia. Sebab kalau keberkahan itu tidak turun, dan justru kesengsaraan yang terus menimpa bertubi – tubi, tentu kualitas iman dan takwa bangsa ini
harus ditingkatkan. Sebuah kado pahit, tentu saja, bagi sebuah negeri yang telah memasuki usia ke 77 tahun. Inikah yang disebut winter is coming? Apa pun itu, rakyat harus bersiap untuk
mengencangkan ikat pinggang. (habis*)
Kencangkan Sabuk pengaman Anda, perjuangan ternyata belum usai…..