LINGKARANBERITA.COM, BALIKPAPAN -Wajahnya cantik, kulitnya putih perawakan seperti orang Melayu. Itulah Yulin pabetteng dan Rianti pabetteng.
Siapa sangka, dara kembar yang kini duduk di semester akhir jurusan Teknik Perminyakan di Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas (STT Migas) Balikpapan ini, ternyata jago bahasa Mandarin.
Ditemui di sela sela kesibukannya kuliah, Yulin dan Rianti tak berbeda dengan mahasiswa STT Migas lainnya. Ia mengaku belajar bahas Mandarin secara otodidak sejak masih duduk di tanam kanak-kanak.
“Saya memang ada keturunan China tapi tidak tau turunan dari siapa, karena orang tua tidak pernah cerita,” cetus Mey sapaan akrab Yulin pabetteng.
Mey mengakui, hampir semua bahasa Mandiri dia kuasai. Namun karena belajar lewat otodidak maka, pengetahuannya hanya sampai bahasa.
“Kelemahan saya tidak bisa menulis, kalau bahas sangat pasih. Kalau di rumah pun saya kadang pakai bahasa Mandarin kalau bicara sama bapak saya. Kebetulan hanya bapak yang paham bahasa ini, kalau ibu saya tidak bisa,” tutur anak pasangan David dan Ruliyanti Pabettang ini.
Mey dan Ming sapaan Rianti pun kadang saat lagi berdua menggunakan bahasa Mandarin. “Kami berdua suka nonton film Mandarin, di situ juga akan pemahaman bahasa ini terasah,” terang wanita kelahiran 14 Agustus 1999 ini.
Mey dan Rianti mengaku senang bisa berbahasa Mandarin, karena sangat sedikit mahasiswa yang bisa kecuali memang keturunan dari sana–China. Ketika ditanya mimpi setelah lulus STT Migas Mey dan Rianti kompak menyebut ingin bekerja.
“Kami berdua ingin kerja dulu sambil memperdalam bahasa Mandarin, saya yakin suatu saat nanti ini akan berguna entah di dunia kerja atau di sehari-hari,” harapnya.
Keunikan dari Mey dan Ming adalah justru merek berdua menguasai bahasa Mandarin Internasional yang digunakan di beberapa negara di China saja melainkan di Taiwan, Singapura, Hongkong, Malaysia dan di Indonesia. (**)