lingkaranberita.com, Tanjung Redeb, — Transformasi sektor pertambangan menjadi topik utama dalam kunjungan kerja hari ketiga Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud di wilayah utara Kaltim. Dalam agenda silaturahmi dengan manajemen PT Berau Coal yang digelar di Convention Hall SM Tower Berau, Minggu (7/9/2025), jajaran DPRD Kaltim menegaskan pentingnya tanggung jawab sosial dan ekologis perusahaan tambang pascaoperasi produksi.
Kunjungan ini dihadiri oleh perwakilan Ketua DPRD Kaltim, Apansyah, bersama anggota DPRD Dapil VI Syarifatul Sya’diah, Husin Jufrie, dan Budianto Bulang. Kehadiran mereka menandai keseriusan DPRD dalam memastikan aktivitas pertambangan di Kalimantan Timur tidak hanya mengejar profit, tetapi juga meninggalkan jejak keberlanjutan yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
“Kami di DPRD Kaltim menaruh perhatian serius terhadap praktik pascatambang. PT Berau Coal harus menjadi contoh bagaimana industri bisa menyeimbangkan aspek bisnis, sosial, dan lingkungan,” tegas Apansyah.
Dorongan untuk CSR yang Lebih Berdampak
Dalam dialog bersama pihak perusahaan, Syarifatul Sya’diah menyoroti pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang lebih menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
“Kami berharap CSR tidak hanya sebatas kegiatan simbolis. Programnya harus menjangkau pendidikan anak-anak Berau, serta mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan,” ujarnya.
Sementara itu, Husin Jufrie menekankan bahwa aspek lingkungan hidup harus menjadi prioritas utama dalam setiap tahapan pascatambang.
“Pemulihan lahan bekas tambang dan konservasi lingkungan harus dilakukan dengan serius. Jangan sampai meninggalkan beban ekologis bagi generasi berikutnya,” katanya.
Sedangkan Budianto Bulang menegaskan pentingnya kolaborasi tiga pihak — pemerintah, perusahaan, dan masyarakat — untuk mendorong ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
“Berau harus tumbuh menjadi pusat ekonomi baru, bukan hanya sebagai penghasil batubara,” tegasnya.
Transformasi Menuju Warisan Produktif
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bentuk nyata pengawasan dan evaluasi terhadap kontribusi perusahaan tambang dalam pembangunan daerah.
“Perusahaan tambang harus bertransformasi. Tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada pemulihan lingkungan, pengembangan sektor perikanan, dan pemberdayaan UMKM lokal,” ujar Gubernur.
Ia menilai langkah-langkah yang dilakukan PT Berau Coal dalam pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan pascatambang dapat menjadi role model bagi perusahaan tambang lain di Kaltim.
“Inisiatif seperti ini harus menjadi warisan produktif, bukan meninggalkan lahan kritis setelah tambang berhenti beroperasi,” tambahnya.
Komitmen Bersama Menuju Pembangunan Hijau
Kegiatan kunjungan kerja diakhiri dengan komitmen bersama antara Pemprov Kaltim, DPRD Kaltim, dan PT Berau Coal untuk memperkuat arah pembangunan hijau serta mempercepat terwujudnya visi Kalimantan Timur sebagai generasi emas dan daerah tambang yang berkelanjutan. (adv)