Lingkaranberita.com, Sangatta – Pendapatan Daerah dari sektor tambang batu bara memang masih menjadi sumbangsi tertinggi untuk anggaran Kutai timur. Namun tahun akan selalu berganti dan sumber daya alam tersebut tentunya akan habis juga.
Menanggapi itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Yusri Yusuf berpendapat bahwa jika pemerintah harus menata kutai timur dalam jangka yang lebih panjang.
“Yah pemerintah harus berpikir bagaimana kutim ini pasca tambang, dia harus mempersiapkan baik itu industri maupun ekonomi kreatifnya, potensi apalagi nih di kutin yang harus disiapin semuanya harus di matangkan.” Kata Yusri Yusuf di Kantor DPRD belum lama ini.
Yusri menambahkan bahwa kutai timur ini akan tetap beregenerasi dan mendorong pemerintah untuk tetap mengakomodasi segala potensi sumber daya manusia yang ada. “Sarana dan prasarananya juga harus dikonsepkan karena kapan itu tidak dipersiapkan kasian generasi kita hidup dalam kecemasan yah paling gak hidup dalam kestandaranlah,” kata Yusri.
Selain itu, Yusri mengatakan bahwa potensi dari sektor lain juga bisa lebih dikembangkan salah satunya Pariwisata. “Walaupun nanti setelah tambang banyak nih yang mutasi atau kembali ke daerahnya jadi pemerintah harus menyiapkan apasaja yang harus dilakukan contohnya perkebunan sudah disiapin, pariwisata juga harus disiapin dan industri juga harus mulai nih.” Jelas Yusri. “Industri kan belum adanih dikutai timur ini harus mulai, apalagi yang harus di industrikan potensinya apa, jangan berharap di sumber daya alam terus,” lanjutnya.
Lebih lanjut, politikus partai demokrat tersebut menilai jika sektor yang paling berpotensi di kutim ini adalah pertanian. “Pertanian ajah sudah tapi cuman itu hasilnya kecil nyomongnya besar terus yang kerja orang luar bukan asli kutim apalagi beberapa kasus-kasus mereka ditawari bertani mungkin gak mau gituloh, meyakinkan petani kalau bisa kaya itu yang susah.” Ujar Yusri
Dirinya berharap agar mindset masyarakat tentang bertani perlu di ubah untuk dikembangkan utamanya untuk generasi-generasi muda. “Merubah pikiran itu supaya mereka bisa tergiur karena kalau sawit udah banyak yang sejahtera tapi kalau bertani seperti sayur mayur padi sawah itu harus di kembangkan,” pungkasnya.(adv/dprdkutim)