Lingkaranberita.com, Penajam – Di tengah tantangan global terhadap ketahanan pangan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) muncul sebagai salah satu wilayah yang siap menyokong kemandirian pangan nasional. Dalam kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, ke Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Jumat (15/5/2025), program modernisasi pertanian di PPU resmi mendapat dukungan penuh dari pusat.
Anggota Komisi I DPRD PPU, Abdul Rahman Wahid, menyambut positif langkah ini. Menurutnya, Babulu bukan hanya sekadar wilayah pertanian biasa—ia adalah salah satu kantong produksi pangan paling potensial di Kalimantan Timur.
“Ini bukan sekadar proyek nasional, ini tentang masa depan petani kita. Ketika Babulu berkembang, PPU akan dikenal sebagai poros pangan di Kalimantan,” ujar Rahman, anggota DPRD dari Fraksi Gerindra.
Dengan luas lahan 5.898 hektare dan total panen mencapai 4.429 ton per tahun, Babulu kini dipandang sebagai aset strategis untuk mendukung agenda swasembada pangan nasional. Pemerintah pusat pun menanggapi serius potensi ini dengan mengucurkan dana sebesar Rp149 miliar untuk mendongkrak efisiensi dan produktivitas melalui modernisasi.
Rahman menilai bahwa transformasi sektor pertanian—dari tradisional ke mekanisasi modern—harus dibarengi dengan pendampingan petani serta kebijakan yang berpihak pada petani kecil.
“Kita tidak hanya bicara alat dan teknologi, tapi juga soal keberlanjutan dan kesejahteraan petani lokal. Pemerintah daerah dan pusat harus benar-benar bersinergi,” tegasnya.
Lebih dari itu, ia berharap program ini tidak berhenti pada bantuan infrastruktur pertanian, tapi juga membuka ruang pasar yang adil dan menguntungkan bagi hasil tani lokal.
Langkah ini dinilai penting dalam menyongsong era baru pertanian Indonesia, di mana desa seperti Babulu tak lagi sekadar penonton, tetapi pemain utama dalam mengamankan kebutuhan pangan bangsa.(adv/DPRD PPU)