 Lingkaranberita.com, SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) baru-baru ini menggelar rapat Badan Musyawarah (Bamus) di Gedung DPRD Kutim, Bukit Pelangi, untuk membahas sejumlah isu penting, salah satunya terkait progres pembangunan infrastruktur pendidikan. Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Zulfansyah mengungkapkan keprihatinannya terkait sejumlah proyek fisik pembangunan sekolah yang belum selesai.
Lingkaranberita.com, SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) baru-baru ini menggelar rapat Badan Musyawarah (Bamus) di Gedung DPRD Kutim, Bukit Pelangi, untuk membahas sejumlah isu penting, salah satunya terkait progres pembangunan infrastruktur pendidikan. Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Zulfansyah mengungkapkan keprihatinannya terkait sejumlah proyek fisik pembangunan sekolah yang belum selesai.
“Beberapa bangunan sekolah yang seharusnya sudah selesai, ternyata masih terbengkalai. Ini menjadi pertanyaan besar bagi kami. Saya sudah meminta izin kepada ketua untuk memanggil kepala dinas pendidikan guna menjelaskan hal ini,” ujar Zulfansyah kepada awak media.
Zulfansyah menyebutkan bahwa dua sekolah yang berada di wilayahnya, yakni Sekolah Dasar (SD) 07 dan SD 04, termasuk yang proyeknya belum rampung. “Besok saya akan memanggil kepala dinas pendidikan untuk membahas lebih lanjut, karena di wilayah saya, masalah serupa cukup banyak,” tambahnya.
Anggota DPRD yang mewakili lima kecamatan—Busang, Bengkal, Muara Calong, Batu Ampar, dan Long Masangat—ini menilai ada ketidakberesan dalam pelaksanaan pembangunan yang seharusnya lebih lancar dengan anggaran yang cukup besar. “Dengan dana yang ada, seharusnya pembangunan bisa berjalan lebih baik. Namun kenyataannya, ini tidak terjadi,” tegas Zulfansyah.
Mengambil pengalaman dari sebelas tahun menjabat sebagai Kepala Desa, Zulfansyah mengaku sangat memahami tantangan yang dihadapi masyarakat, terutama terkait harapan mereka akan peningkatan infrastruktur pendidikan. “Saya langsung merasakan bagaimana masyarakat menginginkan perbaikan sarana pendidikan, namun hasilnya masih jauh dari harapan,” jelasnya.
Zulfansyah juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan dinas terkait agar proyek pembangunan, khususnya di bidang pendidikan, dapat diselesaikan sesuai rencana. “Kami ingin memastikan proyek ini selesai tepat waktu dan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Melalui rapat Bamus dan pemanggilan kepala dinas pendidikan, Zulfansyah berharap akan ada langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. “Kami akan terus mendorong agar pembangunan di sektor pendidikan menjadi prioritas dan tidak terabaikan,” pungkasnya.
Dengan semangat yang tinggi, Zulfansyah berkomitmen untuk memperjuangkan hak masyarakat Kutai Timur mendapatkan pendidikan yang layak. “Kami akan terus berupaya agar setiap anak di Kutai Timur memiliki akses pendidikan yang baik dan fasilitas yang memadai,” tutupnya.(adv/dprdkutim)
