Lingkaranberita.com,PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), merasa bangga atas prestasi yang ditorehkan tiga sekolah dasar (SD) penerima penghargaan Adiwiyata Nasional.
Ketiga SD tersebut, antara lain, SD Negeri 009, SD Negeri 020 dan SD Negeri 028.
Kepala DLH Kabupaten PPU, Safwana, mengatakan, Sekolah Adiwiyata adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan ini diberikan kepada sekolah-sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Ia menjelaskan, pada tahun 2024, ada sekitar 512 sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata Nasional dan lebih dari 200 sekolah lainnya yang menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri seluruh Indonesia.
“Jumlahnya sangat meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Safwana, saat membahas Sekolah Adiwiyata di Kawasan Kabupaten PPU, dalam podcast Kapefm, belum lama ini.
Ia mengatakan, penghargaan Adiwiyata diserahkan secara langsung Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, dalam acara yang berlangsung di Auditorium Dr Ir Soejarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, pada 2 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, penghargaan ini sangat berkaitan dengan implementasi dari program KLHK dalam menjaga lingkungan hidup berkelanjutan.
Yakni melalui kunjungan langsung ke sekolah-sekolah calon penerima penghargaan Adiyata, oleh tim yang ditunjuk oleh KLHK.
“Jadi dilihat bagaimana pengelolaan lingkungan hidup yang bersih di sekolah,” katanya.
Ia mencontohkan, penilaian itu terkait dengan bagaimana upaya sekolah dalam pengelolaan sampah. Kemudian bagaimana penggunaan atau pemanfaatan air dan listrik, termasuk penanaman pohon di sekitar sekolah.
“Tentu ini melibatkan para siswa atau pelajar yang ada di sekolah itu,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa penilaian ini dilakukan bagi seluruh sekolah di Indonesia. Dari Sabang Sampai Merauke.
“Dan kemarin, ada tiga sekolah yang ada di kawasan Kabupaten PPU. Ketiga sekolah itu mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional,” ulasnya.
Pada saat itu, Safwana bersama kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten PPU, Andi Singkerru, hadir dan menerima penghargaan tersebut di Kantor KLHK, Jakarta.
Ia mengatakan, saat itu KLHK langsung memberikan sertifikat penghargaan tersebut.
Ia menerangkan, ada perbedaan dari bentuk penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri.
Di mana penghargaan Adiwiyata Nasional berupa sertifikat penghargaan, sementara penerima penghargaan Adiwiyata Mandiri mendapat penghargaan berupa piala.
Ia berharap, penghargaan yang telah diterima oleh ketiga sekolah dasar tersebut menjadi motivasi bagi sekolah lain di Kabupaten PPU untuk meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan.
Selain itu, ia menyampaikan harapan agar semakin banyak sekolah di Benuo Taka, yang dapat meraih penghargaan serupa.(adv/kominfoppu)