Lingkaranberita.com, Sangatta– Ramadhani, Anggota DPRD Kutai Timur, memberikan respons serius terhadap dugaan praktik jual beli seragam sekolah di koperasi. Dengan lebih dari 460 unit sekolah, Ramadhani menyoroti tantangan anggaran untuk seragam siswa, mendukung koperasi sekolah, namun tetap menawarkan solusi cerdas.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait harga seragam, Ramadhani berkomitmen untuk menganggarkan secara fokus kebutuhan seragam di tahun mendatang. “Kita bisa anggarkan untuk kebutuhan baju, hitung dulu siswanya baru kita anggarkan. Sehingga nanti tidak ada lagi beli di koperasi,” ucapnya.
Ramadhani juga mencetuskan ide membebaskan orang tua membuat seragam di luar sekolah dengan catatan sesuai standar yang ditetapkan. Sambil mendukung keberadaan koperasi sekolah sebagai peningkatan pendapatan, ia menegaskan pentingnya tidak memberatkan orang tua. “Koperasi sekolah bagus, tapi tidak boleh memberatkan orang tua murid dengan mewajibkan membeli di sana,” tambahnya.
Dalam menjawab kebutuhan sekolah yang tidak tercakup dalam anggaran, Ramadhani melihat peran positif koperasi sekolah. “Dengan adanya koperasi itu bisa membantu menutup kegiatan yang tidak dianggarkan di Arkas,” ujarnya.
Namun, Ramadhani berjanji untuk menyelesaikan keluhan masyarakat terkait hal ini. “Kalo memang ini menjadi salah satu keluhan di masyarakat, Insyaallah nanti tahun 2024 kita ajukan di perubahan untuk kebutuhan sekolah di tahun 2025,” tutupnya. (adv/dprdkutim)