SAMARINDA, lingkaranberita.com – Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin (18/10) pagi.
“Sejak dua jam lalu, atau sekitar jam 8 tadi kami terjebak di sini,” ujar Murdino, salah seorang pengemudi yang mobilnya tidak bisa menembus banjir di Simpang Tiga Mugirejo, Samarinda, Senin.
Mobil yang dikemudikan Murdino tersebut bukan satu-satunya yang terjebak di Jalan Di Panjaitan, Samarinda pada Senin pagi tadi. Masih ada puluhan mobil lain yang mengalami hal serupa di jalan yang sama di ibu kota provinsi Kaltim itu.
Banjir ini bahkan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang karena banyaknya kendaraan yang tidak bisa melintas. Sementara di Bukit Alaya ada puluhan mobil yang antre karena kendaraan di depannya terjebak banjir.
Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan Di Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.
Sementara di Gang Bugis, Kelurahan Mugirejo, sejumlah rumah warga pun tergenang air akibat parit yang melimpah, diantaranya adalah rumah Wulandari, yakni bagian depan rumah yang dijadikan toko pun banjir sampai 30 cm.
Berdasarkan pantauan, sejumlah kawasan yang terendam air akibat hujan lebat tersebut, antara lain di Jalan Gerilya, Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Jalan Pasundan, Jalan Kadrie Oening, Jalan Cendana, Jalan Cipto Mangunkusumo.
Kemudian kawasan Lempake, kawasan Sempaja, Jalan Damanhuri, kawasan Kebun Agung, Jalan Lambung Mangkurat, Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryanata, dan kawasan Gunung Lingai.
“Sejumlah kawasan yang terendam banjir sejak hari ini pukul 08.00 berdasarkan pemantauan sementara adalah Jalan H Anang Hasyiem di Perumahan Kehutanan,” ujar Ketua LSM Info Taruna Samarinda – Tim Reaksi Cepat (ITS-TRC) Samarinda Joko Iswanto.
Kemudian Jalan Merbabu, Jalan Joyo Mulyo di Lempake, Jalan Giri Mukti di Tanah Merah, Jalan Belimau di Lempake, Jalan Daman Huri, Jalan Sukor Rejo, Jalan Lempake Jaya, Jalan Gunung Kapur II, Jalan Mugirejo, Jalan DI Panjaitan di bawah Bukit Alaya.
Jalan Pramuka di kawasan kampus Universitas Mulawarman, Jalan AW Sjahranie, Jalan Wahid Hasiem I dan II, Jalan M Yamin, Jalan S Parman, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Ir Katamso.
Jalan Gunung Kapur, Jalan Pangeran Suryanata, Jalan Juanda, Jalan Serayu di Tanah Merah, Jalan Citandui Tanah Merah, kawasan Tanah Datar yang merupakan jalan poros Samarinda – Bontang.
Selanjutnya di Air Hitam di simpang bawah jalan layang, Jalam Damai, Jalan Merdeka Barat, Jalan Padat Karya di kawasan Bengkuring – Pinang Seribu, kawasan Muang Dalam, Jalan Pasundan, dan Jalan Muhammad Said.
Dalam situasi banjir ini, masih ada pengendara sepeda motor yang nekat menerobos genangan air, sehingga mesin sepeda motor pun akhirnya mati dan terpaksa harus mendorong di DI Panjaitan dekat Bukit Alaya.
Selain banjir, lanjut Joko, hujan yang mengguyur dengan intensitas sedang dan lebat tersebut juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, seperti di Jalan Gunung Kapur II, Gang, sehingga tanah longsor ini menimpa rumah Suroso.
“Longsor juga terjadi di depan Palaran city, Jalan Trikora, Kelurahan Palaran, kemudian longsor Gunung Mulia, RT 09, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara,” ucap Jokis, panggilan akrabnya. (*mgh2)