Lingkaranberita.com, Siapapun capres yang akan maju di pilpres 2024 harus memenangkan pertarungan suara di jatim dan jateng. Pulau Jawa merupakan kunci kemenangan pemilihan presiden. Sebab, 57,4 persen pemilik suara sah pada pemilu mendatang berada di pulau Jawa. sementara di luar Jawa hanya 42,6 persen.
Selain itu, untuk melihat pemenang pilpres mendatang setidaknya bisa juga dilihat dari hasil perolehan suara pada 2 pilpres sebelumnya yaitu pilpres tahun 2014 dan pilpres 2019. Dimana, presiden terpilih dua hajatan tersebut adalah Jokowi yang juga menang di Jatim dan Jawa Tengah dan Ganjar adalah satu-satunya capres dari jateng.
Sebelum masuk pada hasil suara di masing-masing propinsi, Kita cek dulu hasil pilpres secara nasional pada 2014 dan 2019 yang lalu. Pada pemilu 2014 Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pemenang dengan suara terbanyak yaitu sekitar 70.997.854 suara (53,15 persen).dan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 62.576.444 suara (46,85 persen). Jumlah suara kedua pasangan ini memiliki selisih 8.421.389 suara atau kurang lebih 7% suara.
kita lihat juga pilpres 2019, pasangan nomor urut 01 waktu itu Joko Widodo-Maruf Amien unggul dengan perolehan 85.607.362 atau 55,50 persen suara. Sementara, perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.
kemudian kita masuk pada hasil pilpres 2014 dan 2019 di Jatim dan Jateng. pilpres 2014 di jatim dimenangkan pasangan Jokowi-JK dengan suara 11.669.313 (53,17 persen) dan pasangan Prabowo-Hatta: memperoleh suara 10.277.088 (46,83 persen).
Selisih suara sekitar 7%, ini tidak jauh berbeda dengan suara nasional yang juga selisih sekitar 7% suara. Di Jawa Tengah juga dimenangkan pasangan Jokowi-JK: 12.959.540 (66,65 persen),dan pasangan Prabowo-Hatta: 6.485.720 (33,35 persen) selisih suara cukup jauh yaitu sekitar 33,3 % suara.
Pada pilpres 2019 di Jawa Timur dimenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf dengan meraih suara 16.231.668 (65,79%), pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh: 8.441.247 (34,21%). selisih suara cukup jauh yaitu sekitar 31,6 % suara. di Provinsi Jawa Tengah, ternyata juga dimenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf: dengan jumlah suara 16.825.511 (68,19%), dan pasangan Prabowo-Sandiaga: 4.944.447 (20,04%). selisih suaranya cukup jauh juga yaitu sekitar 48,25 suara.
Peningkatan suara Jokowi sebagai pemenang pada pilpres 2014 ke 2019 di jatim dan jateng cukup signifikan. pada 2014 dijatim selisih suara Jokowi dengan prabowo sekitar 7%, selisih ini meningkat pada 2019 menjadi 31.6%. Begitupun dijawa tengah, pada 2014 jokowi menang dengan selisih suara sekitar 33,3%, menjadi 48,25% pada pilpres 2019.
Hasil pilpres 2014 dan 2019 ini memberi sinyal kepada calon yang maju di 2024 untuk memperhatikan jatim dan jawa tengah. Terutama dalam menentukan siapa capres dan cawapres yang bisa mewakili dua propinsi pemilih terbanyak ini.
Tentu disisi lain juga harus memperhatikan pemilih dari luar jawa. Hanya dalam Opini kali ini lebih melihat bahwa jatim dan jateng sebagai penentu pemenang pilpres 2024 nanti. Siapa kira-kira itu, nada2nya Ganjar yang akan menang,kalau dicalonkan oleh PDIP.
Dari ketiga calon hanya ganjar satu-satunya capres dari jateng, salah satu propinsi yang menjadi tolok ukur kemenangan. Ganjar lebih fleksibel untuk memilih calon wakil presiden dari luar jatim dan jateng.
Berbeda dengan prabowo dan Anies, wakilnya harus merepresentasi jatim atau jateng. Maka sangat wajar dalam beberapa bulan terakhir ini Khofifah selalu dibicarakan untuk mendampingi Anies, hanya peluangnya sangat kecil.Itulah mengapa suara pemilih dikedua propinsi menjadi krusial. Itu saja sekian terima kasih. (**)