Lingkaranberita.com, Tenggarong– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menerima Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur.
Kundapil dari anggota DPRD Kaltim daerah pemilihan Kurai Kartanegara ini diterima langsung oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kutai Kartanegara, Wiyono.
Rombongan DPRD Kaltim dipimpin Wakil Ketua DPRD Ķaltim Seno Aji, didampingi anggota DPRD lainnya dari Dapil Kukar yaitu Ely Hartati Rasyid, Baharuddin Demmu, Sarkowi, Salehuddin dan Ahmad Reza Fahlevi.
Seno Aji mengatakan, tujuan dari Kundapil anggota DPRD Kaltim ke Kukar ini dalam rangka pengawasan bantuan keuangan yang bersumber dari APBD Provinsi Kaltim tahun anggaran 2022.
Kunjungan ini juga merupakan kegiatan baru dari DPRD Kaltim, sekaligus untuk mempererat hubungan tali silaturahmi dengan daerah pemilihan.
“Karena kegiatan ini sesuai dengan amanat UU DPR- RI, maka dari itu kami DPRD Provinsi Kaltim juga melakukan kunjungan ke daerah pemilihan,” ujarnya, Jumat (7/4/2023).
Asisten II Wiyono menambahkan, kundapil anggota DPRD Provinsi Kaltim ke Kukar ini merupakan bentuk evaluasi.
Hal tersebut berkaitan dengan bantuan keungan dari pemerintah provinsi yang sudah dialokasikan untuk Kabupaten Kutai Kartanegara.
Menurut Wiyono, kundapil ini merupakan momentum bagi Pemkab Kukar untuk melakukan komunikasi intens dengan anggota DPRD Kaltim.
Apalagi selama ini, bantuan keuangan dari provinsi untuk Kabupaten Kutai Kartanegara cenderung terbilang kecil.
Sehingga kundapil ini diharapkan mampu memberikan dorongan peningkatan angka bantuan keuangan.
Sebab bagaimana pun, manfaat dari bantuan keuangan yang diberikan untuk Kabupaten Kutai Kartanegara pada akhirnya akan diterima oleh masyarakat.
“Kalau alokasi bantuan anggaran itu besar, masyarakat juga yang akan merasakan manfaat dari bantuan keuangan itu,” ucap Wiyono.
Selain masalah bantuan keuangan, Wiyono menyebut ada banyak saran dan masukan yang disampaikan oleh para anggota DPRD Kaltim.
Banyak sektor yang dibicarakan, terutama masalah infrastruktur. Mengingat, masih banyak infrastruktur di Kutai Kartanegara yang perlu mendapat sentuhan.
“Kita bahas kesehatan, pendidikan, pertanian dan beberapa hal lain. Hanya saja, masalah yang kita bicarakan serius ini infrastruktur,” tandasnya. (adv/kominfokukar*)