• SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Lingkaran Berita
No Result
View All Result

Wagub: Wujudkan Generasi Emas Bebas Stunting

20/09/2022
in ADVETORIAL
0
534
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

LINGKARANBERITA.COM, SAMARINDA – Tantangan besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan sumber daya manusia (SDM) salah satunya adalah stunting atau kurang gizi.

Related Posts

DKP3A Kaltim Gelar FGD Grand Desain Pembangunan Kependudukan

Pra Kongres Ke – VI Kerukunan Bubuhan Banjar Sedunia di Balikpapan

2 November 2022 TV Analog Resmi Dimatikan

Wagub Hadi Mulyadi Tutup FPN RRI Samarinda

Kesehatan merupakan kunci agar anak-anak Indonesia bisa menjadi hebat, sehingga Indonesia bisa mencetak generasi emas pada tahun 2045.

Untuk mewujudkan dan memastikan generasi muda Indonesia menjadi SDM yang hebat perlu menjadi kesadaran bersama agar generasi emas bebas stunting terwujud.

“Yang harus menjadi kesadaran kita secara pribadi dan keluarga apapun fungsi kita sebagai anggota masyarakat maupun jadi ketua RT, RW dan sebagainya harus selalu berfikir melahirkan generasi emas,”ungkap Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi pada arahannya pada Penilaian Kinerja Kabupaten dan Kota Dalam Rangka Konvergensi Percepatan Penanggulangan Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Timur, di ruang Crystal 2, Hotel Mercure Samarinda, Senin (19/8).

Menurut Hadi, salah satu wujud generasi emas adalah memastikan anak bebas dari segala penyakit salah satunya bebas dari stunting.

Sambungnya, stunting ini bukan sekedar kegagalan fisik, tapi bisa berubah menjadi kegagalan pertumbuhan otak.

“Bayangkan sekian persen dari bayi-bayi yang gagal pertumbuhan otaknya. Pertumbuhan otak itu 50 persen dari 0-5 tahun, bayangkan diberikan makan yang tidak bergizi maka pertumbuhan tidak sempurna,”tuturnya.

Balita harus menerima perhatian serius, jangan sampai diumur lima tahun berat badannya tidak memenuhi standar, karena berat badan sangat berpengaruh pada pertumbuhan otak, jantung, hati dan sebagainya.

“Perhatian kita harus serius pada tumbuh kembang anak usia balita,”pintanya.

Tambahnya mau tidak mau dalam penanggulangan stunting harus bekerjasama dengan pemerintah, Kabupaten dan Kota sampai unit terkecil yakni posyandu. (hai/adv/Kominfokaltim)

SendShare32
Next Post

Pantun Ditetapkan Jadi Warisan Dunia Asal Indonesia, Wagub: Minta Disdik Budayakan di Sekolah-Sekolah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Terlaris di Balikpapan, Kursus Mengemudi di KAKA Driving Dijamin Pasti Bisa

by admin
09/11/2021
0
4.6k

Maksud Hati Merubah Nasib, Johanis Tinungki Pulang Tinggal Nama

by admin
22/08/2023
0
2.2k

Keluarga Sehat bersama Eco Enzyme

by admin
07/01/2023
0
1.8k

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
Hubungi Kami: admin@lingkaranberita.com

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.

No Result
View All Result
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.