LINGKARANBERITA.COM, KALTIM – Gairah masuknyainvestasi ke Kalimantan Timur terkait agenda pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), tampaknyamakin nyata. DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kaltim kembali dapat kehormatandikunjungi Nippon Steel Group (Jepang) yang berminat untuk investasi di pembagunan IKN.
“Kami baru saja melihat langsung titik nolpembangunan IKN. Setelah itu, kami langsung datangke Apindo Kaltim, guna membicarakan konsepkerjasama kongkret dalam keterlibatan perusahaan diJepang khususnya Nippon Steel untuk mendukungpembangunan IKN,” kata Eka Perdana Susanto, M.Sc– Senior Supervisor, Civil Engineer PT. Nippon Steel Indonesia saat berdialog dengan jajaran pengurus DPP Apindo Kaltim, di sekretariat DPP Apindo Kaltim dikawasan Ruko Bhumi Nirwana Balikpapan, Jumat(20/5).
Eka Perdana yang mendampingi Shuzo Chiba – Chief Representative Jakarta Representative Offier Nippon Steel Engineering, mengungkapkan, kedatanganmereka ke Balikpapan, tidak lain untuk menjajakikerjasama investasi terkait pembangunan IKN denganDPP Apindo Kaltim.
Pihak Nippon Steel, terang Eka, sangat berharapmasuknya Nippon Steel ke proyek pembangunan IKN, dapat difasilitasi Apindo. “Dua perusahaan Nippon Steel yang sudah berkantor di Jakarta, sengajamenggandeng Apindo Kaltim sebagai pintu masuk danjembatan kami untuk terlibat dalam pembangunanIKN,” ujarnya.
Nippon Steel Group, kata dia, adalah perusahaanperusahaan baja terbesar di Jepang dan juga bergerakdi sektor civil engineering, dengan produk andalanberkonsep energi terbarukan (karbonisasi), yang ramahlingkungan atau green energy. “Menggandeng ApindoKaltim, berarti kami tidak ingin tertinggal informasiatau momentum terkait progress pembangunan IKN. Tentu kami yakin, Apindo dapat jadi pintu masuk danjembatan bagi Nippon Steel dalam semua hal terkaitpembangunan IKN,” tuturnya.
JAMINAN KALTIM KONDUSIF
Ketua DPP Apindo Kaltim, M. Slamet Brotosiswoyang didampingi sejumlah pengurus menyambut baiktawaran kerjasama Nippon Steel ini. Apalagi, pihakNippon Steel juga berencana mengajak mitraperusahaan atau investor lainnya dari Jepang untukmasuk ke proyek IKN.
Slamet mengungkapkan, salah satu faktor utamaditunjuknya Kaltim sebagai lokasi pemindahan danpembungunan IKN, adalah situasi Kaltim yang kondusif dan paling aman untuk berinvestasi.
Situasi kondusif ini, tegas Slamet sudah berlangsunglebih dari 10 tahun terakhir atau jauh sebelumkeputusan lokasi pemindahan IKN diambil pemerintahuntuk ditempatkan di wilayah Kaltim.
“Kekurangan Kaltim hanya dari sisi infrastruktur, jugapasokan atau jalur logistik, pasokan sembako, bahanbakar minyak – yang sejauh ini belum sepenuhnyateratasi, karena kendala geografis dan sebagian besarmaterial didatangkan dari luar Kaltim,” ujarnya.
Hanya saja, kendala itu barangkali yang disebutnyamenjadi alasan pemerintah dan Presiden Joko Widodo(Jokowi), untuk menunjuk Kaltim sebagai lokasi IKN.Dengan harapan, saat IKN terbangun, makapemerataan pembangunan dapat terwujud.
Tawaran Nippon Steel ini, diakuinya jugamembanggakan bagi Apindo Kaltim. Karenasebelumnya, Apindo Kaltim juga dapat undangankhusus dari Axon Consultancy Sd. Bhd – sebuahperusahaan yang beroperasi di bidang konsultasi, pelatihan dan aktivitas konferensi atau seminar. PihakAxon Malaysia mengundang Apindo Kaltim dalamacara “Internasional Conference BSP – Business Strategi Analisysis : Indonesia – Peluang Ekspot diKalimantan Timur 2022” yang diagendakanberlangsung di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) tanggal 27 – 29 September 2022 mendatang.
Sementara kerjasama yang Apindo Kaltim juga sudahterjalin beberapa tahun terakhir dengan dengan Asia Competitiveness Institute, Lee Kuan Yew School of Public Policy, Nastional University of Singapore (ACI LKYSPP NUS) Singapura – untuk survey daya sainginvestasi di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk diKaltim.
Dalam pertemuan dengan pihak Nippon Steel, SlametBrotosiswoyo didampingi sejumlah pengurus DPP Apindo Kaltim. Antaralain, wakil ketua Salman Farisi, Rivai Sudirman, Arif Purwoko, serta wakil sekretarisSaldeo Lengkong, bagian hokum Yudi Akmiruddin danHumas Rudi RM.(*)