LINGKARANBERITA.COM, BALIKPAPAN – Kualitas dan jam terbang dosen Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas (STT Migas) Balikpapan tak usah diragukan.
Hampir setiap tahun dosen di kampus yang dijuluki Kampus Merah ini, diminta sekolah kejuruan di Kaltim untuk menjadi asesor atau penguji.

Nah, sejak 17-18/5/2022 dua dosen STT Migas yakni Abdul Gafar Karim ST.,MT dosen dari Teknik Perminyakan dan Muhammad Saleh ST.,MT dosen Teknik Instrumentasi – Elektronika Migas Teknik Perminyakan hadir di SMK Muhamadiyah Sanga-Sanga, Kutau Kertanegara (Kukar) untuk menjadi tim penguji.
Ketua Jurusan Migas, Guru Mapel Peralatan Produksi Atas dan Bawah Permukaan Deny Maulani Septian mengatakan, bahwa uji kompetisi kejuruan. (UKK) ini merupakan agenda sekolah yang mana dilakukan untuk wajib untuk melihat atau menguji kemampuan siswa yang akan lulus.
Di mana katanya, menurut petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan bahwa aturan setiap UKK harus menggunakan penguji dari Instansi dan Industri.
“Kita memang ada kerja sama dengan STT Migas. Dan harapannya adalah dapat terus melanjutkan kerja sama dalam waktu yang panjang terhadap siswa kami khususnya mereka yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi,” ujar pria yang juga alumni STT Migas 2008 ini.
Sementara itu, Muhamad Saleh yang juga menjabat Senat di STT Migas menyampaikan, ada sebanyak 25 siswa yang mengikuti proses ujian.
“Kami berharap siswa sudah dinyatakan kompeten bisa melanjutkan studinya
di STT Migas karena mereka telah memiliki dasar ilmu yang sama yang didapat waktu belajar di SMK,” haarapnya.
Selain menjadi asesor, dosen STT Migas juga kerap terlibat dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Mulai dari penelitian sampai pengabdian masyarakat sesuai tri Dharma perguruan tinggi. (**lb-1)