LINGKARANBERITA.COM, BANYUWANGI – Terpaan wabah virus Corona dua tahun ini, membuat banyak membuat meleset dari rencana. Tanpa terkecuali Pemkab Banyuwangi juga mengalami hal serupa.
Untuk memulai kebangkitan dari terpaan pandemi, Pemkab Banyuwangi meluncurkan program Banyuwangi Rebound di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin (10/1/2021) kemarin.
Menurut Bupati Banyuwangi, Ipuk Banyuwangi Rebound sendiri, berangkat dari tantangan dan optimisme yang ada. Pasalnya, ditengah pandemi ini, angka kemiskinan naik meskipun Banyuwangi mengalami kenaikan yang terendah di Jawa Timur (0,1 persen). Pada saat bersamaan, ada tantangan dunia yang semakin terdigitalisasi.
“Namun, di tengah berbagai tantangan, kita masih punya optimisme. Pertumbuhan ekonomi mulai kembali positif. Roda ekonomi mulai bergerak,” tetang Ipuk.
Ipuk menambahkan, jika salah satu indikatornya merupakan pembiayaan dari perbankan ke UMKM yang melonjak. Growth kredit perbankan Banyuwangi jauh di atas rata-rata nasional. Selain itu, budaya inovasi yang dikembangkan pemerintah terus berkembang.
Dari tantangan dan optimisme inilah, papar Ipuk, arsitektur Banyuwangi Rebound dibangun. Meliputi tiga pilar dan dua pondasi penting dari gerakan Banyuwangi Rebound ini. Pilar tersebut meliputi tangguh pandemi, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni. Sedangkan pondasi yang menopangnya adalah pelayanan publik yang ekselen dan partisipasi aktif publik.
“Ini bukan sekadar gerakan untuk pariwisata. Bukan pula hanya sebatas UMKM. Tapi, ini adalah gerakan yang menyeluruh. Menjangkau seluruh sektor dan pemangku kepentingan untuk membawa Banyuwangi mampu melakukan rebound,” tegas Ipuk. (Aab)