lingkaranberita.com, Malang – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali menorehkan capaian strategis dengan dikukuhkannya tiga guru besar baru dalam Sidang Senat Terbuka di Gedung Bundar Unisma, Selasa (7/10/2025). Momen bersejarah ini bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan komitmen Unisma dalam memperkuat daya saing akademik menuju predikat World Class University.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id

Dengan pengukuhan tersebut, jumlah profesor aktif Unisma kini mencapai 24 orang. Seluruhnya merupakan hasil pembinaan internal, sebuah bukti bahwa kultur akademik di kampus berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah ini tumbuh sehat dan berkelanjutan.
Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D., menegaskan bahwa pengukuhan guru besar bukan titik akhir perjalanan akademik, melainkan awal untuk kontribusi yang lebih luas.
“Profesor adalah garda terdepan dalam membawa Unisma melesat menjadi universitas berkelas dunia. Gelar ini bukan garis finis, tetapi pemantik untuk semakin produktif dalam penelitian, inovasi, dan pembimbingan akademik,” ujar Prof. Junaidi.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id
Tiga guru besar yang dikukuhkan kali ini memiliki kepakaran di bidang strategis dan relevan dengan tantangan masa depan:
- Prof. Dr. Dwi Fita Heriyawati, S.Pd., M.Pd. (FKIP) — ICT in ELT (Information and Communication Technology in English Language Teaching).
Dalam orasi ilmiahnya, ia mengupas pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan, termasuk ChatGPT, dalam membentuk literasi akademik dan berpikir kritis mahasiswa.“Teknologi tak akan menggantikan peran guru, tapi guru yang menguasai teknologi akan menggantikan mereka yang tidak memahami. Itulah tantangan pendidikan hari ini,” pesannya penuh makna. - Prof. Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.Si. (FMIPA) — Biokonservasi.
Risetnya menyoroti pentingnya konservasi biodiversitas ikan di ekosistem padang lamun, yang berperan vital dalam menjaga ketahanan pangan perikanan nasional. - Prof. Novi Arfarita, S.P., M.P., M.Sc., Ph.D. (Fakultas Pertanian) — Bioremediasi Pertanian dan Mikroorganisme Fungsional.
Ia berhasil mengembangkan Teknologi Mikro Master BioferNA (TMMB), inovasi ramah lingkungan yang mampu memperbaiki lahan pertanian terdegradasi sekaligus menekan dampak pencemaran agrokimia.
Rektor Junaidi berharap hasil riset para profesor tersebut, khususnya teknologi BioferNA, dapat berkontribusi langsung pada peningkatan produktivitas pertanian nasional dan pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin setiap hasil riset Unisma berdampak nyata bagi bangsa, bukan hanya berhenti di jurnal ilmiah,” tandasnya.
Dengan bertambahnya tiga profesor baru ini, Unisma meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi Islam yang tak hanya unggul dalam moral dan spiritual, tetapi juga dalam sains, teknologi, dan inovasi global.(adv/)
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id