lingkaranberita.com, Rembang, 20 Agustus 2025 – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali meneguhkan komitmennya dalam memperkuat karakter Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) melalui forum Mbalah Aswaja yang digelar di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an – LP3IA, Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dipandu langsung oleh ulama kharismatik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id
Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi Mistar, Ph.D., menegaskan kehadiran civitas akademika di pesantren menjadi simbol penghormatan terhadap tradisi keilmuan.
“Santri itu sowan ke kiai. Kami datang untuk ngaji, memperkokoh karakter keaswajaan melalui Al-Qur’an dan hadis. Semoga majelis ini diridai Allah SWT dan membawa keberkahan,” ujar Prof. Junaidi.
Dalam tausiyahnya, Gus Baha menekankan pentingnya aksesibilitas ilmu agama agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Ilmu agama jangan dibatasi birokrasi. Nabi melayani umat secara langsung. Di kampus ada jalur struktural, di masyarakat ada jalur kultural. Keduanya harus saling menguatkan,” tegasnya.
Selain itu, Gus Baha juga meluruskan pemahaman tentang fikih haji badal yang kerap menimbulkan salah tafsir.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id
“Amal tergantung niat. Menghajikan orang yang semasa hidup tidak pernah berniat haji bukan berarti menghadiahkan pahala haji. Itu bisa jadi sekadar urusan administratif waris. Yang utama adalah niat dan ikhtiar selama masih hidup,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menyoroti aspek etika sosial dalam beragama, mulai dari adab bertanya, pemisahan ruang privat dan publik, hingga sensitivitas terhadap kebutuhan keagamaan perempuan. Menurutnya, fleksibilitas pengelolaan ilmu Islam melalui lembaga pendidikan maupun majelis taklim merupakan ciri khas Aswaja yang menekankan kemaslahatan.
Forum Mbalah Aswaja ini menjadi ajang refleksi bagi civitas akademika Unisma maupun jamaah yang hadir. Tradisi pengajian tersebut bukan sekadar ruang menambah pengetahuan, melainkan juga wahana menanamkan kepekaan spiritual dan membangun karakter.
“Kami datang untuk belajar, menghadirkan ilmu yang membentuk karakter, bukan hanya menambah wawasan,” pungkas Prof. Junaidi.(adv/)
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id