lingkaranberita.com, PENAJAM PASER UTARA – Masalah zonasi selain terdapat sisi positif, namun mekanisme penerimaan jalur ini kerap mendapatkan sorotan saat penerimaan peserta didik baru. Sebab, kerap didapati kasus jika terdapat anak tak dapat sekolah yang mana masih berada dalam satu lingkungan tempat tinggalnya.
Menyikapi persoalan yang hampir terjadi setiap tahun saat penerimaan peserta didik baru, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Thohiron, meminta untuk dilakukan evaluasi.
“Enggak akan selesai-selesai permasalahan yang sama kalau sistemnya masih seperti itu, kata Thohiron, Senin (14/7/2025).
Ia menyebut untuk mendaftar anak di sekolah negeri terdapat beberapa jalur, seperti zonasi maupun afirmasi. Mekanisme itu memang berikan sisi positif dimana anak dapat sekolah yang masih berada atau tak jauh dari lingkungannya. Namun, hal lain justru sistem tersebut kerap dibuat ribet.
“Sebaiknya sistem zonasi ditiadakan saja,” terangnya.
Musabab, setiap memasuki tahun ajaran baru selalu menjadi polemik. Sistem zonasi disarankan untuk dihapus. Ia mendorong pemerintah untuk fokus pada pemerataan pendidikan hingga pelosok.
“Mestinya pemerintah itu fokus pemerataan sekolah, baik dari segi SDM maupun sarana dan prasarananya,” sebut Thohiron.
Jika pemerataan sekolah dilakukan sehingga memiliki mutu pendidikan yang sama antar fasilitas pendidikan, ia yakin persoalan saat tahun ajaran baru tidak terjadi, khususnya jalur zonasi, sebab standarnya sudah sama.
“Kalau semua sekolah itu sudah mempunyai grade yang sama, orang tidak akan berebut sekolah mana yang lebih baik, karena semuanya merata,” ucapnya.
Dengan ratanya mutu pendidikan dalam arti tak terdapat sekolah yang menonjol, sehingga orang tua ataupun calon peserta didik harus mempersiapkan dengan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan mengenai sekolah yang akan dipilihnya.
“Jadi kalau anaknya mau sekolah A, maka harus memenuhi kualifikasinya untuk bersaing dengan peserta didik lain. Jika tak memenuhi kualifikasi pasti anak tersebut enggak berani mendaftar di sekolah A, karena pasti kalah saingan,” tutup Thohiron.(adv/dprdppu)