lingkaranberita.com, PENAJAM – Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin, menegaskan kembali pentingnya kesiapsiagaan total dalam menghadapi potensi bencana di wilayah PPU. Dalam pertemuan khusus bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Rabu (16/7/2025), ia meminta seluruh tim untuk selalu berada dalam posisi “siap tempur”.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati itu juga menjadi bagian dari momen refleksi di hari ulang tahun ke-57 Abdul Waris, namun nuansanya tetap serius dan penuh urgensi.
“Jangan tunggu bencana baru kita bertindak. Semua harus dalam kondisi siap 100 persen, baik personel maupun peralatan. Kita tidak boleh lengah sedikit pun,” tegas Waris.
Kesiapan Bukan Sekadar Personel, Tapi Sistem yang Terintegrasi
Dalam arahannya, Waris menyoroti bahwa penanggulangan bencana adalah sistem terintegrasi, bukan hanya soal keberanian petugas di lapangan. Ia menyebut, kendaraan operasional, alat-alat penyelamatan, logistik darurat, hingga sistem komunikasi harus dipastikan dalam kondisi prima setiap saat.
“Kita tidak bisa bersandar pada heroisme semata. Kita butuh sistem yang bekerja—dari logistik hingga command center,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan bahwa wilayah PPU memiliki risiko bencana beragam, mulai dari banjir, kebakaran lahan, hingga tanah longsor, sehingga pelatihan, simulasi rutin, dan peningkatan kapasitas personel mutlak diperlukan.
BPBD Harus Jadi Ujung Tombak Keselamatan Warga
Dalam kesempatan itu, Kepala BPBD PPU, Kuncoro, bersama puluhan anggotanya turut hadir dan mengikuti pengarahan secara langsung. Suasana penuh semangat mewarnai dialog yang juga digunakan sebagai ajang evaluasi serta penguatan koordinasi lintas sektor.
Waris menekankan bahwa BPBD bukan sekadar lembaga reaktif, tapi harus menjadi garda depan perlindungan masyarakat, terutama di masa-masa kritis.
“Ketika masyarakat panik, kalian yang harus tenang. Ketika situasi genting, kalian yang paling depan. Itu sebabnya mental, disiplin, dan kesiapan harus terus diasah,” kata Waris.
Komitmen Gotong Royong dan Respon Cepat
Ia juga mengajak seluruh elemen daerah untuk bersinergi bersama BPBD, termasuk perangkat desa, dinas teknis, dan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan dalam mengurangi risiko bencana hanya bisa dicapai dengan kolaborasi yang solid dan respon cepat tanpa kompromi.
“Saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kerja keras, BPBD PPU bisa menjadi kekuatan utama dalam menjaga keselamatan warga. Ingat, dalam situasi bencana, setiap detik itu nyawa,” pungkasnya.
Dengan penguatan sistem dan personel yang terus ditingkatkan, Pemkab PPU berharap BPBD tetap menjadi lembaga yang tangguh dan responsif dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang mungkin datang sewaktu-waktu.(adv/kominfoppu)