Lingkaranberita.com, Penajam, — Awal tahun 2025 dibuka dengan kabar menggembirakan dari sektor perikanan budidaya Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dalam empat bulan pertama, produksi sudah menembus 4.700 ton, membawa optimisme tinggi untuk mencapai target tahunan 12.000 ton.
Kepala Bidang Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan PPU, Musakkar, menyebut capaian ini merupakan hasil sinergi antara pembudidaya, dukungan teknis pemerintah, dan potensi alam yang dimiliki PPU.
“Awal tahun sudah 4.700 ton lebih. Tren ini sangat kuat. Artinya, target kita tahun ini sangat mungkin tercapai atau bahkan terlampaui,” kata Musakkar dengan penuh optimisme, 14 Mei 2025.
Dua Zona, Dua Andalan
PPU membagi pengembangan budidaya menjadi dua zona utama: air payau dan air tawar. Di zona air payau, komoditas unggulan meliputi rumput laut, bandeng, kepiting, dan udang windu—yang tidak hanya mendominasi produksi, tapi juga menyasar pasar ekspor.
Di sisi lain, kawasan pedalaman menjadi ladang subur bagi budidaya air tawar seperti lele, nila, patin, dan gurami. Kombinasi geografis ini menjadikan PPU sebagai daerah dengan ekosistem budidaya yang lengkap dan strategis.
Konsolidasi dan Inovasi Jadi Kunci
Untuk mendorong pertumbuhan lebih pesat, Musakkar menyebut pihaknya terus mengembangkan kawasan budidaya terpadu, memperkuat kualitas SDM petani ikan, serta membuka akses pasar baru, baik lokal maupun luar daerah.
“Kita tak hanya bicara kuantitas, tapi juga kualitas dan keberlanjutan. Karena budidaya yang baik harus menjaga lingkungan dan memberi nilai tambah ekonomi,” jelasnya.
Dinas Perikanan PPU juga terus menjalin kemitraan dengan pemerintah pusat, swasta, dan pelaku industri perikanan untuk memperkuat rantai pasok dan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.(adv/kominfoppu)