Lingkaranberita.com, Penajam – Minggu malam di Kelurahan Sesumpu, Kecamatan Penajam, berubah menjadi ajang curahan hati warga. Ratusan masyarakat berkumpul bukan untuk hiburan, tapi menyampaikan kegelisahan yang sudah lama tertahan: jalan rusak dan akses terbatas yang menyulitkan aktivitas sehari-hari.
Aspirasi ini disampaikan langsung dalam forum reses Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Mahyudin, pada masa sidang II tahun 2025. Dihadiri Camat Penajam dan Lurah Sesumpu, pertemuan ini menjadi bukti bahwa masyarakat ingin didengar, bukan sekadar dijanjikan.
“Saya tidak akan tinggal diam. Suara warga adalah amanah, dan saya akan kawal sampai ke meja kebijakan,” tegas Mahyudin di hadapan warga yang memadati lokasi reses.
Mayoritas warga menyoroti buruknya infrastruktur jalan di kawasan Sesumpu, yang menurut mereka telah lama dibiarkan. Jalan berlubang, sempit, dan licin saat hujan dinilai sangat menghambat aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga layanan kesehatan.
“Kami sudah terlalu lama sabar. Jalan ini bukan cuma jalur, tapi urat nadi kehidupan kami. Kalau akses rusak, semuanya ikut lumpuh,” ungkap seorang warga dengan penuh semangat.
Mahyudin tak tinggal diam. Ia mencatat seluruh keluhan dan berjanji membawa suara masyarakat ini ke dalam forum legislatif untuk dijadikan prioritas dalam penganggaran.
“Pertemuan malam ini bukan hanya simbol. Ini kompas arah pembangunan. Setiap titik keluhan akan kami bahas bersama pemerintah daerah untuk diupayakan solusinya,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa semua usulan tentu harus melalui proses kajian dan perencanaan yang matang. Namun, menurutnya, dengan dorongan yang konsisten dan kemauan politik yang kuat, tak ada aspirasi yang mustahil diwujudkan.
“Saya akan perjuangkan ini. Tapi kita juga harus bersabar dan terus kawal bersama-sama. Proses ini memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat,” tambah Mahyudin.
Reses yang biasanya berlangsung formal, malam itu menjadi ruang komunikasi yang hidup. Warga tidak hanya menyuarakan masalah, tapi juga menunjukkan harapan. Sebuah malam yang bukan hanya tentang keluhan, tetapi tentang keinginan untuk perubahan nyata.(adv/DPRD PPU)