Lingkaranberita.com,PENAJAM – Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjadi sentral kegiatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan lebih banyak dukungan armada persampahan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PPU, Safwana, mengatakan setidaknya perlu tambahan tiga armada truk sampah untuk bisa mengoptimalkan pelayanan penanganan sampah di kawasan tersebut.
“Karena selama ini hanya ada satu armada yang ada di sana,” ujar Safwana, ketika hadir dalam podcast KPFM, belum lama ini.
Ia menerangkan, saat ini persoalan persampahan di Kecamatan Sepaku juga cukup menantang.
Ia menyebut baru saja mendapat laporan dari masyarakat, terkait volume sampah perusahaan yang seharusnya ditangani melalui kerjasama pihak ketiga, namun cukup kewalahan dan berharap adanya bantuan penanganan sampah dari pemerintah daerah.
Sehingga masyarakat Kecamatan Sepaku turut merasakan dampak dari persoalan persampahan yang kian meningkat.
“Ada sekitar 10 perusahaan yang beroperasi di sana dan membayar kepada PT Adhi Karya, kemudian membayar ke kami. Jadi yang bisa membuang sampah konstruksi ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah dari Adhi Karya,” ulasnya.
Namun demikian, Safwana melanjutkan, ada saja tenaga kerja perusahaan di sana yang membuang sampahnya tanpa melalui pihak ketiga.
Lalu sampah tersebut dibuang dipinggir jalan sehingga menganggu masyarakat sekitar.
“Terus terang itu menjadi keluhan dan kendala para kepala desa dan lurah,” katanya.
Lebih jauh, Safwana menjelaskan beberapa contoh lain, terkait adanya perusahaan katering yang membuang sampahnya di pinggir jalan.
Sehingga dengan keterbatasan armada DLH, tidak bisa secara maksimal mengangkut sampah-sampah yang ada di pinggiran jalan.
“Paling tidak, besok hari baru bisa kami ambil. Karena memang volume sampah sekarang ini meningkat sekali,” ucapnya.
Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan dukungan lebih terhadap penambahan armada sampah untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut.(adv/kominfoppu)