Lingkaranberita.com, Penajam – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah menghadapi tantangan besar dalam dunia pendidikan, terutama terkait kekurangan tenaga pengajar di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Meskipun pemerintah telah mengalokasikan 142 formasi guru dalam Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2024, jumlah tersebut masih dianggap jauh dari mencukupi.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru, menegaskan bahwa wilayah ini masih membutuhkan ratusan guru, terutama untuk mata pelajaran bahasa daerah Paser, bahasa Inggris, dan olahraga. “Kami masih kekurangan banyak guru, terutama di jenjang SD dan SMP,” ujar Andi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (29/8/2024).
Untuk mengatasi hal ini, Disdikpora PPU terus mengajukan formasi tambahan melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) PPU. Namun, sebagai solusi jangka pendek, Disdikpora juga mempercepat perekrutan tenaga honorer guru agar kegiatan belajar-mengajar tidak terganggu.
“Kami sedang mengupayakan penambahan tenaga honorer sebagai langkah sementara sambil menunggu proses rekrutmen CASN,” tambah Andi.
Andi juga menjelaskan bahwa upaya pemenuhan tenaga pengajar ini direncanakan dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Selain itu, ia optimis bahwa dengan adanya pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten PPU yang merupakan daerah penyangga akan menerima dampak positif, termasuk potensi tambahan insentif dari pemerintah pusat yang dapat digunakan untuk rekrutmen tenaga pengajar.
“Jika ada dana insentif dari pemerintah pusat terkait IKN, kami berharap itu bisa dialokasikan untuk menambah tenaga pendidik,” tutupnya. (Adv/Kominfoppu)