Lingkaranberita.com, SANGATTA– PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Gruop adalah perusahaan sawit yang berkomitmen bertumbuh kembang bersama dengan warga di sekitarnya. Komitmen ini ditegaskan oleh Parama Wisnu selaku ESG (Environment Sosial Goverment) Head Departemen Wilayah Kaltim 1 dan 2 saat buka puasa bersama jurnalis di Kutai Timur (Kutim) beberapa waktu lalu.
Wisnu menyatakan keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari dukungan warga di sekitarnya.”Perusahaan harus menjadi mitra selaras dengan masyarakat.Jika hubungan tidak harmonis akan banyak persoalan di lapangan, bentrok bisa saja terjadi sewaktu -waktu.Ini harus diantisipasi,caranya melibatkan warga sekitar,”tegas Wisnu.
Lebih lanjut dijelaskan ada beberapa bentuk kerjasama dengan warga diantaranya rental alat produksi, kendaraan angkut yang semua berasal dari mmasyarakkat.”DSN Group juga bekerjasama melalu kebun kemitraan,koperasi,bantuan program pen didikan kontekstual anak suku Dayak Punan di Long Sep, mendirikan rumah belajar,pojok baca dan pembinaan UMKM serta pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran, program bina lingkungan lestari.Alam yang lestari ini diharapkan menjadi warisan yang bisa dirasakan sampai ke generasi kita selanjutnya,”harap Wahyu.
Perusahaan yang mempunyai core bussines (bisnis utama) sawit ini didirikan sejak September 1980 memiliki luas kebun sawit sebesar 112 ribu hektar yang tersebar beberapa tempat di Kalimantan.Khusus di Kutai Timur seluas 60 ribu hektar terdapat di Kecamatan Muara Wahau,Bengalon dan Karangan. “Khusus di Kutim DSN sudah ada sejak 1995,”tambah Wisnu.
Kegiatan buka puasa bersama ini bertujuan menjalin silaturahmi dan kemitraan antara PT DSN Group dengan para wartawan.Selain itu mengajak para jurnalis untuk menyampaikan pemberitaan secara adil,transparan dan tanggung jawab terhadap isu isu sosial dan lingkungan akibat adanya perkebunan sawit.
Dalam kesempatan tersebut,para wartawan diberikan kesempatan seluas -luasnya untuk tanya jawab mengenai isu -isu apa saja yang muncul terkait keberadaan dan operasional perkebunan sawit.Harapannya tidak ada disinformasi dari kehadiran perkebunan sawit di Kutai Timur,” kata Wisnu.(adv/kutim)