Lingkaranberita.com, TENGGARONG – Dinamika politik di DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) semakin memanas dengan pergantian kepemimpinan Fraksi PKB. Qurais Ismail kini mengambil alih tampuk kepemimpinan, menggantikan Sarpin dalam sebuah langkah yang mendadak dan memicu pertanyaan.
Keputusan ini terbukti tidak hanya mengubah kepemimpinan, tetapi juga menciptakan gelombang kejutan di antara anggota dewan dan masyarakat. Qurais, yang masih baru di arena politik, mengambil alih posisi yang sebelumnya diduduki oleh Sarpin, seorang anggota dewan berpengalaman dengan dua periode di belakangnya.
Surat keputusan resmi, disahkan oleh Eko Wulandanu sebagai Ketua DPC PKB Kukar dan Hendra sebagai Sekretaris, memperkuat langkah tersebut pada Kamis, 25 April 2024.
Meskipun Qurais menerima jabatan ini melalui proses Pergantian Antar Waktu (PAW) karena anggota dewan sebelumnya berpindah partai, keputusan ini masih menimbulkan pertanyaan. Bagaimana konsekuensi politiknya di lingkungan DPRD Kukar?.
Ketika dimintai komentar, Sarpin menjelaskan bahwa pergantian tersebut merupakan kebijakan partai. Namun, spekulasi muncul bahwa pergantian ini mungkin terkait dengan ketegangan di sejumlah dinas terkait pengalihan anggaran, yang sebelumnya diinisiasi oleh dewan sebelumnya di bawah kepemimpinan Sarpin.
Namun, Sarpin menolak untuk berspekulasi lebih lanjut tentang isu tersebut. “Ini adalah hak partai, saya legowo,” tandasnya.
Sementara itu, Ridha, Sekretaris DPRD Kukar, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu pengajuan resmi dari pimpinan dewan sebelum mengumumkan pergantian ini dalam rapat paripurna.
Upaya untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait, termasuk Eko selaku Ketua DPC PKB Kukar dan Hendra sebagai Sekretaris, belum berhasil. Hal ini menambah misteri di balik pergantian kepemimpinan yang mendadak ini. (tar/)