Lingkaranberita.com, Penajam – Koperasi Usaha Bersama (KUB) Lestari Tunan mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap meningkatnya jumlah ikan yang mati akibat pencemaran lingkungan di Sungai Tunan, yang terletak di Penajam Paser Utara. Hal ini terjadi pada Minggu (18/2) yang lalu.
Wakil Ketua Satu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Raup Muin, menyatakan bahwa peningkatan jumlah ikan yang mati merupakan indikasi serius akan adanya pencemaran di daerah tersebut. Menurutnya, pemerintah daerah perlu segera bertindak untuk menyelidiki penyebab pasti dari masalah ini.
“Saat ini, belum ada kesimpulan resmi dari pemerintah daerah terkait penyebab pasti dari pencemaran ini. Namun, kami berharap dalam waktu 2-3 hari ke depan, akan ada kejelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi,” ujarnya kepada media pada Kamis (22/2) kemarin.
Muin menekankan pentingnya respons yang cepat dan efektif dari pemerintah terhadap masalah ini. Menurutnya, pemerintah harus bekerja sama dengan semua pihak terkait, baik itu masyarakat maupun instansi terkait, untuk menemukan solusi yang tepat.
“Kami mengharapkan pemerintah daerah tidak tinggal diam terhadap masalah ini. Masyarakat mengandalkan pemerintah untuk menangani situasi ini dengan serius,” tambahnya.
Masalah pencemaran lingkungan, terutama yang berkaitan dengan limbah industri, membutuhkan pendekatan sistematis dan kolaboratif dari semua pihak terkait. Muin menegaskan bahwa tindakan untuk mengatasi pencemaran ini harus diambil dengan segera dan berkesinambungan.
“Kami mengajak semua pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk bekerja sama dalam menangani masalah ini. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup di daerah ini,” pungkasnya. (adv/dprdpenajam)
