lingkaranberita.com, Situbondo – Universitas Islam Malang (UNISMA) terus membuktikan perannya sebagai kampus pelopor perubahan melalui program Mahasiswa Berdampak “Unisma Terbang Melesat” yang digelar di Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo. Program ini menjadi langkah nyata penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, dengan mengusung semangat dari kampus untuk desa berdaya dan berkelanjutan.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id
Kegiatan pra-implementasi program berlangsung pada Sabtu (12/10/2025) dan diikuti tim dosen serta mahasiswa dari berbagai fakultas. Mereka disambut hangat oleh Kepala Desa Semiring beserta perangkat desa, menandai awal sinergi positif antara akademisi dan pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi lokal.
Tim pengabdian dipimpin oleh Dr. Ir. Umi Kalsum, M.P., bersama Restumillaningtyas, S.E., M.M., dan Anang Habibi, S.T., M.T., dengan dukungan ahli rekayasa biosintesis dan teknologi pakan Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, S.Pt., M.Si., IPP.
Limbah Jadi Berkah: Dari Cangkang Kerang ke Permen Pakan Herbal
Hasil survei lapangan mengungkap potensi besar sekaligus permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Semiring, terutama pada sektor peternakan dan perikanan. Banyak sapi Kupang di wilayah tersebut mengalami kekurangan mineral karena hanya diberi pakan jerami, sementara limbah feses sapi dibuang sembarangan dan limbah cangkang kerang menumpuk di tepi jalan.
Melihat kondisi itu, tim UNISMA merancang inovasi unik: Herbal Candy Feed (Permen Sapi Herbal), pakan suplemen berbentuk permen yang dibuat dari tepung kalsium hasil olahan limbah cangkang kerang dan campuran bahan herbal kaya mineral. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesehatan sapi sekaligus menekan pencemaran lingkungan.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id
Selain itu, limbah pertanian akan diolah menjadi probiotik alami untuk mendukung pertumbuhan ternak, sedangkan kotoran sapi diolah menjadi pupuk organik bernilai ekonomi tinggi. Pendekatan ini tidak hanya memecahkan persoalan limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Sentuhan Teknologi untuk UMKM Perikanan
Tak berhenti di sektor peternakan, tim UNISMA juga menyoroti permasalahan pelaku UMKM olahan ikan yang kesulitan memperpanjang umur simpan produk. Untuk menjawab tantangan tersebut, diperkenalkan teknologi “pasteurize electric field”, metode inovatif yang mampu menjaga mutu produk tanpa mengurangi kandungan gizinya.
Pendampingan juga diberikan secara menyeluruh, meliputi pelatihan pengemasan, perizinan, tata kelola keuangan, serta strategi pemasaran produk agar lebih menarik dan kompetitif.
Sinergi Kampus dan Desa: Wujud Nyata UNISMA Terbang Melesat
Program Mahasiswa Berdampak ini tidak hanya menjadi ajang penerapan ilmu, tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas sektor antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat lokal. Rektor UNISMA menegaskan, kegiatan ini sejalan dengan visi besar universitas untuk melahirkan mahasiswa yang tidak hanya unggul akademik, tetapi juga solutif dan berdampak sosial.
“Kami ingin kehadiran mahasiswa UNISMA menjadi energi perubahan di tengah masyarakat. Inovasi ini bukti bahwa ilmu dari kampus bisa menjadi solusi nyata bagi desa,” ujar salah satu dosen pendamping.
Program ini juga mendukung agenda “Situbondo Naik Kelas” yang digaungkan pemerintah daerah, sekaligus memperkuat indikator kinerja utama (IKU) universitas melalui kontribusi langsung bagi masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, UNISMA membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa kecil—dari limbah yang selama ini tak bernilai, kini lahir solusi ramah lingkungan yang membuka harapan baru bagi petani, peternak, dan nelayan Situbondo.(adv)
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id