lingkaranberita.com, Bandung – Dua mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Islam Malang (Unisma) menorehkan prestasi membanggakan di ajang Nusantara Creative Competition 2 yang digelar Politeknik TEDC Bandung, Sabtu (20/9/2025). Mereka berhasil menyabet Bronze Medal setelah menyisihkan puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id
Tim yang terdiri dari Leny Ardini Arianti dan Dwi Kartika Wati ini mengusung gagasan unik bertajuk “Dari Sirine Menjadi Perisai Sawah: Optimalisasi Gelombang Ultrasonik Jangkrik sebagai Pengendalian Hama Tikus Sawah (Rattus argentiventer).” Gagasan tersebut menjawab persoalan klasik petani padi: serangan hama tikus sawah yang kerap merugikan panen hingga puluhan persen.
Dalam esainya, tim mengusulkan pemanfaatan gelombang ultrasonik jangkrik sebagai solusi pengendalian hama yang ramah lingkungan, ekonomis, dan berkelanjutan. Suara jangkrik, yang memiliki frekuensi tinggi namun aman bagi manusia dan organisme non-target, diyakini efektif mengganggu komunikasi serta orientasi tikus sehingga mereka enggan mendekati area persawahan. Pendekatan bioakustik ini juga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berpotensi merusak ekosistem.
“Gagasan ini bukan sekadar eksperimen ilmiah, tetapi juga mengangkat kearifan lokal. Dengan teknologi sederhana dan biaya rendah, petani bisa terlindungi tanpa merusak lingkungan,” ujar Leny saat ditemui usai pengumuman pemenang.
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id
Proses kompetisi dimulai dari pendaftaran dan verifikasi, dilanjutkan technical meeting, sesi lomba, hingga penjurian ketat. Kemenangan tim Unisma ini menjadi bukti kemampuan mahasiswa berpikir kreatif, bekerja sama, dan mempresentasikan ide inovatif di tingkat nasional.
Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unisma, Dr. Riza Fadillah, menyebut capaian ini selaras dengan visi kampus untuk mencetak ilmuwan yang solutif dan berdampak.
“Prestasi Leny dan Dwi membuktikan bahwa mahasiswa Unisma mampu bersaing di panggung nasional dengan ide yang aplikatif sekaligus memberi manfaat sosial-ekonomi. Kami berharap inovasi ini bisa terus dikembangkan hingga tahap implementasi di lapangan,” ujarnya.
Selain memperkuat citra akademik Unisma, kemenangan ini juga memberi sinyal bahwa solusi sederhana berbasis sains dapat membantu ketahanan pangan nasional. Tim berharap hasil karyanya dapat ditindaklanjuti melalui penelitian lanjutan dan kolaborasi lintas disiplin agar manfaatnya benar-benar dirasakan petani.
Dengan prestasi ini, Unisma semakin menegaskan reputasinya sebagai kampus yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mendorong mahasiswanya menciptakan terobosan nyata untuk menjawab tantangan masyarakat dan lingkungan.(adv/*)
SELENGKAPNYA TENTANG UNISMA BISA MENGUNJUNGI: www.unisma.ac.id