lingkaranberita.com, BALIKPAPAN – Dukungan terhadap kesejahteraan para pendidik dan penjaga rumah ibadah kembali ditegaskan oleh DPRD Kalimantan Timur. Anggota DPRD Kaltim La Ode Nasir, didampingi Andi Faisal Assegaf dan Baharuddin Muin, menghadiri acara penyerahan simbolis Program Jospol 3 (Jaring Pengaman Sosial dan Pelayanan Publik) yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kaltim H. Rudy Mas’ud, di BSCC Dome Balikpapan, Rabu (17/9/2025).
Kegiatan yang berlangsung semarak ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan DPRD Kaltim dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa Program Jospol merupakan bentuk nyata apresiasi Pemerintah Provinsi terhadap pengabdian para guru honorer, marbot, dan penjaga rumah ibadah lintas agama yang selama ini berperan penting dalam menjaga harmoni sosial dan membina generasi muda.
“Perhatian terhadap guru dan penjaga rumah ibadah bukan sekadar bentuk bantuan, tetapi penghargaan atas pengabdian mereka dalam membangun moral dan karakter masyarakat,” ujar Rudy.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak 2.388 guru honorer di Kota Balikpapan menerima insentif Rp500 ribu per bulan yang akan disalurkan selama enam bulan, mulai Juli hingga Desember 2025. Bantuan ini diberikan baik untuk guru sekolah negeri maupun swasta, sebagai wujud kesetaraan perhatian pemerintah terhadap tenaga pendidik di semua jenjang.
Rudy menegaskan, sektor pendidikan akan tetap menjadi prioritas utama pembangunan Kalimantan Timur.
“Pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan dan membuka jalan menuju kemajuan daerah. Program Jospol menjadi langkah konkret kami untuk memastikan tenaga pendidik dan penjaga rumah ibadah mendapatkan penghargaan yang layak,” imbuhnya.
Sementara itu, La Ode Nasir menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemprov Kaltim yang terus menghadirkan program berbasis kesejahteraan sosial dan kemanusiaan. Ia menilai, Jospol 3 bukan hanya soal bantuan finansial, melainkan bentuk penghargaan terhadap dedikasi kelompok masyarakat yang memiliki peran penting dalam pembangunan karakter dan harmoni sosial.
“Kami di DPRD Kaltim mendukung penuh Program Jospol. Ini bukan sekadar santunan, melainkan bukti nyata sinergi pemerintah dan legislatif dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat. Guru, marbot, dan penjaga rumah ibadah adalah pilar moral bangsa yang patut dihormati,” tegas La Ode.
Politisi PKS itu juga menekankan pentingnya menjadikan Jospol sebagai program berkelanjutan dan inklusif, bukan hanya bersifat seremonial atau jangka pendek. Menurutnya, DPRD Kaltim akan terus mengawal agar kebijakan semacam ini masuk dalam sistem penganggaran daerah dan dijalankan secara transparan serta tepat sasaran.
“Kesejahteraan guru dan penjaga rumah ibadah bukan hanya tentang insentif, tetapi tentang penghargaan terhadap peran mereka yang menjaga nilai, iman, dan karakter masyarakat. Pemerintah dan DPRD harus memberi ruang bagi mereka untuk tumbuh dan dihargai secara layak,” tambahnya.
La Ode juga menegaskan bahwa pendidikan dan kerukunan antarumat beragama merupakan dua pilar utama dalam membangun Kalimantan Timur yang berkeadilan, harmonis, dan maju. Kehadiran DPRD dalam kegiatan ini menjadi simbol sinergi nyata antara eksekutif dan legislatif dalam menjalankan pembangunan yang berorientasi pada manusia dan kesejahteraan sosial.
“Kami akan terus bersama pemerintah memastikan bahwa program seperti Jospol bukan hanya berjalan, tapi berkembang. Sebab kesejahteraan dan keharmonisan sosial adalah fondasi utama menuju Kaltim yang bermartabat,” pungkas La Ode Nasir. (adv/dprd kaltim)