Lingkaranberita.com, Penajam – Kebangkitan seni dan budaya lokal di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini mendapat energi baru dengan dikukuhkannya Dewan Kesenian Daerah (DKD). Bagi Sekretaris Komisi II DPRD PPU, Jamaluddin, pengukuhan ini bukan sekadar seremoni—melainkan awal dari babak penting dalam membentuk identitas budaya daerah yang lebih kuat dan terorganisir.
“Ini adalah rumah besar bagi para seniman kita. Sudah saatnya karya dan suara mereka tidak hanya terdengar, tapi juga dihargai dan difasilitasi secara resmi,” ujarnya, Kamis (17/5/2025), di Kantor DPRD PPU.
Selama ini, banyak komunitas seni di PPU berjalan secara sporadis tanpa koordinasi yang jelas. Kehadiran DKD diharapkan menjadi simpul penghubung antara para pelaku seni dengan pemerintah daerah, sekaligus penyambung gagasan kreatif yang bisa dimasukkan dalam agenda pembangunan daerah.
Jamaluddin menegaskan bahwa Komisi II DPRD, yang membidangi urusan kesenian dan pariwisata, akan mendukung penuh program-program DKD. Ia melihat potensi besar kesenian lokal sebagai bagian dari strategi pengembangan pariwisata budaya.
“Kita tidak ingin warisan budaya kita hanya menjadi arsip. Lewat DKD, kita ingin seni menjadi denyut hidup masyarakat PPU dan sumber kebanggaan daerah,” kata Jamaluddin.
Ia juga menyebut bahwa sinergi antara DKD, dinas teknis, dan DPRD sangat penting untuk memastikan keberlangsungan kegiatan seni, mulai dari pembinaan, penganggaran, hingga promosi di tingkat regional dan nasional.
“Jangan sampai seniman kita hanya jadi tamu di rumah sendiri. Sekarang waktunya mereka jadi tuan rumah,” tegasnya.
Dengan dukungan legislatif, pengukuhan DKD bukan hanya langkah administratif, tapi juga penegasan bahwa seni dan budaya bukan sekadar pelengkap pembangunan—melainkan fondasi penting yang menciptakan identitas, daya tarik, dan rasa memiliki dalam masyarakat.(adv/DPRD PPU)