Lingkaranberita.com, Penajam, — Di tengah keterbatasan anggaran tahun ini, Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tetap menatap optimis target produksi 12 ribu ton perikanan budidaya di tahun 2025. Tantangan fiskal tidak menyurutkan langkah dinas dalam mendorong sektor ini sebagai salah satu motor ekonomi daerah.
Kepala Bidang Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan PPU, Musakkar, menegaskan bahwa efisiensi tidak berarti penurunan semangat. Meski ruang fiskal menyempit, upaya maksimal akan tetap dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan.
“Dengan segala keterbatasan, kami tetap fokus jalankan program prioritas. Target produksi tetap realistis, apalagi pencapaian awal tahun sudah melampaui 4.700 ton,” ungkapnya, 14 Mei 2025.
Harapan Besar untuk Dukungan Dewan
Musakkar menyampaikan bahwa tantangan terbesar justru dihadapi oleh pembudidaya pemula, yang jumlahnya terus bertambah namun masih minim fasilitas, keterampilan, dan akses permodalan.
“Kami sangat berharap peran aktif DPRD, baik dalam kebijakan maupun alokasi anggaran, bisa diarahkan untuk memperkuat pembudidaya pemula. Ini penting untuk regenerasi sektor dan kemandirian ekonomi desa,” ujarnya.
Dua Kunci: Efisiensi dan Kolaborasi
Meski anggaran terbatas, Dinas Perikanan PPU berkomitmen tidak mengurangi kualitas pelayanan. Penguatan kelembagaan, pelatihan teknis, pembangunan sarana produksi, dan fasilitasi pasar tetap dijalankan secara bertahap.
“Kami sadar tak bisa berjalan sendiri. Butuh sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan tentu masyarakat. Jika kolaborasi ini kuat, sektor perikanan bisa tetap tumbuh meski dengan anggaran minim,” tutur Musakkar.
Potensi Tak Terbendung, Tinggal Diperkuat
Dengan dukungan sumber daya alam dan semangat masyarakat yang tinggi, PPU dinilai punya potensi besar untuk menjadi kawasan percontohan budidaya perikanan di Kalimantan Timur. Dukungan kebijakan yang adaptif dan anggaran yang tepat sasaran menjadi kunci agar potensi tersebut tak sekadar wacana.(adv/kominfoppu)