Lingkaranberita.com, PENAJAM – Ratusan warga dari berbagai kelurahan di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), memadati kediaman Anggota DPRD PPU, Jamaluddin, Senin (29/2/2025). Kehadiran mereka bukan tanpa alasan—mereka datang membawa harapan dan keluhan dalam agenda reses masa sidang II tahun 2025.
Warga dari Kelurahan Salo Loang, Kampung Baru, Pejala, Tanjung Tengah hingga Jenebora satu suara menyampaikan dua isu utama: buruknya infrastruktur jalan dan kesulitan yang dihadapi para nelayan.
“Jalan kami sudah lama rusak, aktivitas terganggu, ekonomi melambat. Kami tidak butuh janji, kami butuh aksi,” ungkap salah seorang warga dengan nada penuh harap.
Reses ini menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyuarakan persoalan yang selama ini jarang tersampaikan langsung. Jalan rusak, akses terbatas, dan minimnya perhatian pada kebutuhan nelayan menjadi keluhan paling dominan.
Jamaluddin menanggapi dengan serius. Ia menyebutkan bahwa seluruh aspirasi akan dirangkum dan dibawa ke pembahasan legislatif agar menjadi bagian dari prioritas pembangunan daerah.
“Kami tidak hanya mendengar, tapi akan memperjuangkan. Infrastruktur jalan akan menjadi usulan utama kami kepada pemerintah kabupaten,” ujar Jamaluddin di hadapan konstituennya.
Ia juga menekankan bahwa keberadaan para nelayan sebagai pilar ekonomi pesisir tidak boleh dipinggirkan. Dukungan berupa fasilitas, alat tangkap, hingga akses pemasaran hasil laut harus menjadi bagian dari program pembangunan ke depan.
“Nelayan adalah penjaga ketahanan pangan laut kita. Mereka harus diperhatikan bukan hanya saat panen, tapi juga saat menghadapi cuaca buruk dan harga anjlok,” imbuhnya.
Kegiatan reses ini membuktikan bahwa jalinan komunikasi antara wakil rakyat dan masyarakat masih menjadi kunci dalam mengurai permasalahan daerah. Jamaluddin berharap, dengan partisipasi aktif warga, DPRD dan pemerintah daerah bisa lebih tepat sasaran dalam mengambil kebijakan.
“PPU tidak bisa dibangun dari ruang rapat saja. Ia harus dibangun dari suara rakyat yang hidup di jalan rusak dan menggantungkan hidup dari laut,” tutupnya penuh semangat.(adv/DPRD PPU)