Lingkaranberita.com, PENAJAM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berkomitmen dalam memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah yang berpotensi meraih penghargaan Adiwiyata. Melalui bimbingan dan penyuluhan, DLH membantu sekolah-sekolah untuk memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Kepala DLH Kabupaten PPU, Safwana, mengungkapkan bahwa pihaknya aktif turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah, pencegahan pencemaran, dan upaya menjaga kualitas lingkungan. “Kami memberikan materi yang bisa diterapkan langsung oleh sekolah, mulai dari pengelolaan sampah, menjaga kualitas udara, hingga pencegahan pencemaran yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan di lingkungan sekolah,” ujar Safwana dalam sebuah podcast di Kapefm, baru-baru ini.
Safwana menjelaskan bahwa edukasi ini melibatkan semua bidang di DLH yang saling bergantian memberikan materi. Melalui pendekatan ini, diharapkan sekolah-sekolah dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
“Sekolah harus memiliki komitmen untuk menjaga lingkungan tetap bersih, bebas pencemaran, serta mendukung penghijauan dan penanaman pohon. Semua aspek ini dinilai dalam proses seleksi Adiwiyata,” tambah Safwana.
Menurutnya, DLH PPU banyak menerima permohonan pendampingan dari berbagai sekolah yang ingin meraih penghargaan Adiwiyata. “Setiap minggu, kami diminta untuk melakukan sosialisasi dan edukasi di sekolah-sekolah. Respons dari pihak sekolah sangat luar biasa untuk bisa meraih penghargaan ini,” kata Safwana.
Penghargaan Adiwiyata Sebagai Tolak Ukur Keberhasilan
Edukasi dan sosialisasi yang dilakukan bertujuan untuk mendorong sekolah agar memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. Dari penggunaan air dan listrik yang efisien hingga penanaman pohon, semua hal ini menjadi bagian dari penilaian oleh tim penilai Adiwiyata.
Penilaian penghargaan Adiwiyata dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten dan kota, provinsi, hingga tingkat nasional. Tim penilai yang terlibat berasal dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sejauh ini, DLH PPU telah berhasil membina tiga Sekolah Dasar (SD) yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Nasional. Ketiga sekolah tersebut, yaitu SD Negeri 009, 020, dan 028, menerima sertifikat penghargaan Adiwiyata Nasional yang diserahkan langsung oleh Wakil Menteri KLHK, Alue Dohong, pada 2 Oktober 2024 di Jakarta.
Harapan ke Depan
Safwana berharap, lebih banyak sekolah di Kabupaten PPU yang dapat mengikuti jejak tiga SD yang telah meraih penghargaan tersebut. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan lestari.
“Dengan adanya penghargaan Adiwiyata, kami berharap dapat memotivasi lebih banyak sekolah untuk berkomitmen pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” tutup Safwana.(adv/kominfoppu)