• SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Lingkaran Berita
No Result
View All Result

Alarm Kekerasan Meningkat, Pemkab PPU Galang Kekuatan Lintas Sektor Lindungi Perempuan dan Anak

28/08/2024
in PENAJAM
0

DP3AP2KB menggelar rapat koordinasi lintas sektor guna memperkuat peran lembaga penyedia layanan Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK).(ist)

546
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Lingkaranberita.com, Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar rapat koordinasi lintas sektor guna memperkuat peran lembaga penyedia layanan Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), Rabu (28/8/2024). Pertemuan ini berlangsung di Balai Penyuluhan Keluarga Berencana dan menjadi langkah konkret dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah PPU.

Related Posts

 Pemkab PPU Resmi Kelola IPA Sepaku untuk Masyarakat dan IKN

Beras “Benuo Taka” Diluncurkan, ASN PPU Diingatkan Dukung Petani

54 Koperasi Merah Putih Resmi Mengakar di Desa dan Kelurahan PPU

Malam Minggu Penuh Warna di Jantung PPU

Rapat yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Kantor Kementerian Agama Muhammad Syahrir, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) PPU, kapolsek wilayah PPU, fasilitator Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), serta perangkat daerah dan lurah/kepala desa terkait, bertujuan meningkatkan sinergi lintas sektor. Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di PPU dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data DP3AP2KB PPU, jumlah korban kekerasan terus meningkat, dari 40 kasus pada 2022 menjadi 45 kasus pada 2023. Bahkan, dari Januari hingga Juli 2024 saja, sudah tercatat 32 kasus. Sekretaris DP3AP2KB PPU, Nurbayah, mengungkapkan bahwa peningkatan ini juga dipengaruhi oleh keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) yang baru diresmikan pada akhir 2023. “Adanya UPTD PPA mempercepat proses deteksi kasus, tetapi masih banyak kasus kekerasan yang mungkin belum terlaporkan,” ujarnya.

Nurbayah menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan kejahatan yang kompleks dan membutuhkan sinergi dari semua pihak. “Kolaborasi antara kebijakan, program, dan tindakan konkret sangat penting untuk menangani fenomena gunung es ini,” tambahnya.

Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari pertemuan koordinasi lintas sektor yang diadakan pada April 2024, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menekan angka kekerasan di wilayah PPU.(adv/kominfoppu)

SendShare33
Next Post

Pj Bupati PPU Makmur Marbun Tekan Percepatan Pembangunan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Terlaris di Balikpapan, Kursus Mengemudi di KAKA Driving Dijamin Pasti Bisa

by admin
09/11/2021
0
4.5k

Maksud Hati Merubah Nasib, Johanis Tinungki Pulang Tinggal Nama

by admin
22/08/2023
0
2.2k

Keluarga Sehat bersama Eco Enzyme

by admin
07/01/2023
0
1.8k

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
Hubungi Kami: admin@lingkaranberita.com

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.

No Result
View All Result
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.