Lingkaranberita.com, Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meraih penghargaan bergengsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award 2024 sebagai TPID Berprestasi Tingkat Kabupaten/Kota Wilayah Kalimantan. Penghargaan ini diumumkan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024). Kesuksesan ini merupakan buah dari kolaborasi dan komitmen TPID Kukar dalam mengendalikan inflasi.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan komitmen Pemkab Kukar dalam menjaga inflasi melalui strategi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif). “Kami mengintensifkan pemantauan dan sinergi pengawasan antar instansi terkait untuk memantau pergerakan pasokan dan harga bahan pokok, sebagai langkah mitigasi ketidakwajaran kenaikan harga komoditas pangan, gangguan distribusi, dan penimbunan, termasuk pada BBM dan LPG,” ujar Edi.
Edi juga mengungkapkan bahwa masyarakat merasakan dampak positif dari program pengendalian inflasi di Kukar, seperti meningkatnya daya beli, terkendalinya harga, dan terjaganya ketersediaan bahan pokok. “Walaupun beberapa komoditas mengalami fluktuasi, program pemerintah berupa padat karya, subsidi ongkos angkut barang maupun orang, dan BLT/bansos untuk sektor tertentu membantu menjaga daya beli masyarakat, sehingga ekspektasi pasar tetap kondusif,” tambahnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, menekankan bahwa hingga Mei 2024, inflasi Kaltim tetap dalam kisaran target, dengan angka 3,03 persen (yoy) pada Maret 2024, lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 3,05 persen (yoy). Hal ini menunjukkan efektifnya upaya pengendalian inflasi oleh Bank Indonesia Kaltim dan Pemda dalam TPID. “Ekonomi Kaltim pada triwulan I 2024 tumbuh sebesar 7,26 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2023 yang sebesar 5,76 persen (yoy). Ini mencerminkan kondisi perekonomian yang stabil dan sehat,” jelas Budi.
Program “Dedikasi Kukar IDAMAN” (Kutai Kartanegara Inovatif Berdaya Saing dan Mandiri) menjadi salah satu andalan TPID Kalimantan Timur, dengan kebijakan pembangunan pertanian berbasis kawasan yang menetapkan lima kawasan strategis terintegrasi, mulai dari ketersediaan lahan pengairan hingga sarana dan prasarana wilayah. Upaya ini membuat harga beras di Kukar lebih terjangkau dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
TPID se-Kaltim terus menjalankan strategi 4K dalam pengendalian inflasi pangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Budi menjelaskan bahwa strategi jangka pendek dilakukan melalui pembentukan Tim Early Warning System (EWS) di awal tahun 2024 untuk mengendalikan inflasi komoditas strategis. Tim EWS melakukan asesmen mingguan untuk menghasilkan rekomendasi yang kemudian diintervensi untuk mengendalikan harga.
Untuk jangka panjang, TPID Kaltim mengembangkan peran Toko Penyeimbang. Saat ini, dua Toko Penyeimbang beroperasi di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka, Samarinda. Rencana ekspansi ke Balikpapan, Berau, dan Penajam Paser Utara sedang dalam proses koordinasi dengan Pemprov Kaltim. “Progres pembangunan Toko Penyeimbang di Kabupaten Berau telah mencapai tahap koordinasi,” tutup Budi.(adv/kominfokukar)