Lingkaranberita.com, Malang – Wolbachia menjadi sorotan utama dalam upaya mengendalikan penyebaran virus dengue.
Informasi seputar UNISMA dapat ditemukan di www.unisma.ac.id
Bakteri yang hanya hidup dalam tubuh serangga, khususnya nyamuk, telah membuktikan kemampuannya menghambat replikasi virus dengue. Dalam langkah inovatif, Dosen UNISMA kini menawarkan solusi tambahan dengan memanfaatkan suara ultrasonik dari jangkrik.
Penelitian sebelumnya oleh Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa gelombang ultrasonik jangkrik dapat memberikan dampak signifikan terhadap nyamuk. Respon antena nyamuk terhadap gelombang ultrasonik menciptakan tekanan pada sistem saraf, menyebabkan kelelahan, dan bahkan cedera fisik, yang pada akhirnya dapat mengurangi populasi nyamuk.
Artikel berjudul “Implikasi Gelombang Ultrasonik Jangkrik bagi Nyamuk dan Serangannya” yang disusun oleh Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si telah berhasil lolos seleksi dalam program Akuisisi Pengetahuan Lokal Tahun 2023.
Inovasi ini tidak hanya menawarkan pengendalian efektif terhadap nyamuk, tetapi juga membuktikan bahwa gelombang ultrasonik jangkrik mampu mematikan larva nyamuk.
Pemanfaatan suara jangkrik dalam pengendalian hama nyamuk menjadi solusi menarik yang dapat kita sertakan dalam upaya bersama mengurangi penyebaran virus dengue.
Meskipun jangkrik kini jarang ditemui di kota-kota, suara mereka dapat diakses melalui platform seperti YouTube. Inilah langkah inovatif menuju pengendalian nyamuk yang lebih efektif. (*)
Informasi seputar UNISMA dapat ditemukan di www.unisma.ac.id