Lingkaranberita.com, SANGATTA – Upaya pencegahan banjir kembali ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR).
Fokus utamanya adalah pembangunan dan peningkatan empat sistem drainase di Sangatta Utara dan Selatan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap permasalahan banjir yang kerap melanda baik kawasan pedesaan maupun perkotaan.
Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman, baru-baru ini melakukan ground breaking untuk memulai pembangunan sistem drainase terbaru. Proyek-proyek ini melibatkan pembangunan drainase di Jalan Poros Kabo dengan anggaran Rp 28 miliar, peningkatan drainase di Jalan Dayung-Sidodadi-Ilham Maulana-Singa Gembira Rp 40 miliar, serta saluran drainase di Jalan APT Pranoto-Wolter Mongonsidi Rp 25 miliar, semuanya berlokasi di Kecamatan Sangatta Utara. Selanjutnya, pembangunan drainase di Jalan HM Ardan di Sangatta Selatan dengan biaya Rp 35 miliar. Keempat proyek berbasis multi years contract ini diresmikan oleh Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman, pada akhir pekan lalu.
“Sistem drainase merupakan langkah strategis dalam mendukung Sasaran Pembangunan Nasional terkait pemerataan pembangunan melalui pengembangan prasarana drainase. Upaya ini sangat penting mengingat banyaknya permasalahan lingkungan, khususnya banjir,” ujar Sekretaris Dinas PUPR, Joni Abdi Setia, mewakili kepala dinasnya.
Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman, menegaskan kebutuhan untuk pelaksanaan program ini dengan sangat teliti dan sesuai standar. “Perlu dicek dengan baik agar air dapat mengalir dengan lancar, dan tidak menimbulkan masalah di masa mendatang,” tandasnya.
Selain itu, Bupati mengajak masyarakat berkontribusi dalam mencegah dan menanggulangi potensi banjir. Ia menekankan pentingnya tidak membuang sampah di saluran drainase serta bersama-sama membersihkan saluran air yang tersumbat di sekitar tempat tinggal. Harapannya, dengan pembangunan sistem drainase yang representatif, daerah rawan banjir dapat terhindar dari masalah serupa. (adv/Kutim)