Lingkaranberita.com, MALANG – Event Ngalam Festival yang rencananya digelar di Gedung Dome UMM pada 15-16 Maret 2023 lalu batal terlaksana. Konser musik itu batal, diduga karena EO Ngalam Fest membawa kabur dana event dengan nilai ratusan juta rupiah.
Kasus ini sempat viral di media sosial dengan menyebut EO Ngalam Fest merupakan mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) bernama Zam Zam Dafiq.
Mengetahui hal itu, Rektor Unisma, Prof Maskuri buka suara. Setelah ditelusuri, pihaknya menyatakan bahwa yang bersangkutan atas nama M Zam Zam Dafiq tercatat di Prodi Matematika yang masuk pada 2016 lalu.
Namun yang bersangkutan ternyata sudah dikeluarkan atau DO sejak September 2022 lalu karena tidak mengikuti kegiatan perkuliahan selama 2 semester berturut-turut. Berdasarkan SK Rektor Unisma No.379 Tahun 2019, mahasiswa dinyatakan DO secara otomatis jika tidak aktif kuliah pada semester 1 atau tidak melakukan registrasi selama 2 semester berturut-turut.
“Jadi dia sudah lebih dari 1 tahun bukan menjadi mahasiswa Unisma. Bahkan dia DO, jadi bukan alumni. Artinya benar dia pernah belajar di Unisma, tapi bukan alumni,” kata Prof Maskuri, Kamis (6/4/2023).
Untuk itu, pihaknya tidak bisa menindaklanjuti atau memberikan sanksi kepada yang bersangkutan apabila yang bersangkutan benar-benar telah melakukan hal yang merugikan pihak lain.
“Yang bersangkutan sudah DO dan memang sudah bukan mahasiswa aktif Unisma. Maka sudah bukan lagi tanggungjawab kami apabila yang bersangkutan merugikan pihak lain,” ucapnya.
Prof Maskuri mengatakan, bahwa pihaknya akan memberikan sanksi apabila ada mahasiswa Unisma yang melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat.
“Sejatinya apabila ada mahasiswa Unisma yang merugikan orang lain, maka kami akan memberikan sanksi,” kata dia.
“Tapi karena dia (Zam Zam Dafiq) sudah DO dan itu sudah lama, ya gak mungkin (Unisma memberikan sanksi) karena kami sudah tidak berhubungan dengannya. Jadi dia bukan lagi tanggungjawab kami,” imbuhnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unisma, Dr Badat Muwakhid menambahkan, bahwa M Zam Zam Dafiq sudah di DO sejak September 2022 lalu. Dia dikeluarkan karena tidak mengikuti perkuliahan sejak September 2021.
Sementara rencana event Ngalam Fest direncanakan digelar pada Januari 2023 dan ditunda Maret 2023 dan kemudian akhirnya batal digelar.
“Artinya yang bersangkutan ketika diduga melakukan penipuan itu betul-betul sudah DO dan bukan mahasiswa Unisma,” imbuhnya.
Dia mengatakan, yang bersangkutan tercatat cukup aktif di kegiatan organisasi kampus saat masih belajar di Unisma. Bahkan yang bersangkutan pernah menjadi Ketua BEM fakultas pada 2020 lalu.
“Dua minggu lalu, kami pernah mencoba menghubunginya. Kami ingin berkomunikasi apa benar (kasus) ini, tapi ternyata sudah tidak bisa lagi dikontak melalui HPnya,” tandasnya. (*rls/)