• SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Lingkaran Berita
No Result
View All Result

RSUD AWS Hadirkan Laboratorium Radioimmunoassay Pertama di Kalimantan

20/10/2022
in ADVETORIAL
0

Demi memaksimalkan pelayanan, di RSUD AWS terus melakukan perlengkapan medisnya. Salah satunya dengan menghadirkan Laboratorium Radioimmunoassay pertama di Kalimantan. (Foto/ist).

540
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

LINGKARANBERITA.COM, SAMARINDA – Demi memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) membuka layanan Laboratorium Radioimmunoassay (RIA) pada Instalasi Kedokteran Nuklir.

Related Posts

DKP3A Kaltim Gelar FGD Grand Desain Pembangunan Kependudukan

Pra Kongres Ke – VI Kerukunan Bubuhan Banjar Sedunia di Balikpapan

2 November 2022 TV Analog Resmi Dimatikan

Wagub Hadi Mulyadi Tutup FPN RRI Samarinda

Direktur RSUD AWS, dr. David Hariadi Masjhoer menjelaskan, pembukaan Laboratorium Radioimmunoassay (RIA) ini merupakan yang pertama di Kalimantan dan luar Pulau Jawa.

Laboratorium RIA RSUD AWS baru dibuka dan mulai beroperasi sejak tiga hari lalu. Saat ini, Lab. RIA melayani pemeriksaan penyakit gangguan tiroid/gondok, termasuk kanker, dan penyakit gondok yang tidak terdeteksi secara klinis mau pun pemeriksaan darah.

“Selain itu, di Lab RIA juga bisa melakukan pemeriksaan penyakit lain, seperti ginjal dan jantung,” jelas dr. David kepada Diskominfo Kaltim, Rabu (19/10/2022).

Proses pemeriksaan melalui Laboratorium RIA, pada prinsipnya tubuh pasien akan dimasukkan bahan radioisotop dan ditangkap oleh sel-sel yang ditargetkan mengalami kelainan/gangguan. Kemudian difoto, sehingga terlihat jika ada bagian tubuh yang mengandung sel sel yang terganggu tersebut.

“Bila sel tubuh normal, maka radioisotop ini akan lewat saja dan tidak terlihat dengan foto,” terang David.

Tingkat akurasi pemeriksaan melalui Lab RIA untuk mendeteksi sel-sel yang sakit atau terganggu, bisa mencapai 99 persen baik sensitifitas dan spesifitas.

Laboratorium RIA merupakan revolusi dalam pemeriksaan medis dengan menggunakan isotop radioaktif. Karena menggunakan zat radioisotop ini, Lab RIA tergabung dalam instalasi kedokteran nuklir.

Tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Lab RIA diharuskan memiliki kemampuan dan persyaratan khusus. Termasuk dalam pengelolaan limbahnya yang dikelola terpisah. Diketahui, saat ini tergabung di instalasi kedokteran nuklir ada sekitar 3-4 orang nakes. (adv/Kominfokaltim)

SendShare32
Next Post

Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM STIE Balikpapan Febri dan Angelia, Komitmen Kembalikan Marwah Ormawa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Terlaris di Balikpapan, Kursus Mengemudi di KAKA Driving Dijamin Pasti Bisa

by admin
09/11/2021
0
4.5k

Maksud Hati Merubah Nasib, Johanis Tinungki Pulang Tinggal Nama

by admin
22/08/2023
0
2.2k

Keluarga Sehat bersama Eco Enzyme

by admin
07/01/2023
0
1.8k

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
Hubungi Kami: admin@lingkaranberita.com

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.

No Result
View All Result
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.