LINGKARANBERITA.COM, SULSEL – Pelatihan pengelolaan sisa organik yang dilakukan Yayasan Budaya Hijau INDONESIA melalui Relawan Eco Enzyme INDONESIA yang berlangsung di SMA 24 Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada, Rabu 21 September 2022 berlangsung sukses.
Pelatihan serta praktik yang dilangsungkan di Unit Palaksana Teknis (UPT) SMA 24, Jalan Poros Bone Wajo Desa Patiro Kecematan Dua Boccoe Kabupaten Bone Sulawesi Selatan (Sulsel), ini dibuka Kacabdis Pendidikan Wilayah 3 Propinsi Sulawesi Selatan, Drs. H. Husain M.Pd.

Dimulai pukul 08.00 WITA, pelatihan ini mendapat apresiasi ratusan dari peserta yang hadir. Di antara guru dan siswa SMA 24 Bone. Menurut mereka pelatihan ini sangat baik, karena bahan baku untuk pengaplikasian hanya menggunakan bahan sisa organik.
Drs H Husain M.Pd menyampaikan, bahwa sekolah yang melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) harus siap melaksanakan program program yang berkaitan dengan Kurikulum tersebut.
“Lingkungan hidup yang berkelanjutan sangat baik dengan peran Eco Enzyme.
Pada kesempatan tersebut Kebersihan Sekolah dan dampak LGBT serius menjadi perhatian” ujarnya.
Sementara itu, Danial Kaban yang juga Ketua Yayasan Budaya Hijau INDONESI Kaltim mengatakan, bahwa pelatihan kali ini menitik beratkan beberapa point’ penting antara lain:

1. Eco Enzyme dalam lingkungan sekolah bisa dicapai sesuai program IKM dengan memanfaatkan Eco Enzyme dalam sistem Integrated Community clean and green Environment.
2. Eco Enzyme Pertanian, hal ini sangat berdampak baik bagi warga Bone sebagai sentra pertanian Padi dan Jagung.
3. Eco Enzyme dalam perawatan ternak baik aplikasi pada Pakan, kandang ternak dan yang sangat penting bagaimana ternak bisa lebih sehat bahkan sebagai preventive dari PMK dll.
3. Peran aktif siswa Kls 10 kepada masyarakat dan orang tua.
“Kami berharap dengan pelatihan ini para peserta bisa mengaplikasikan apa yang sudah saya sampaikan. Yang pasti ini sangat bermanfaat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SMA 24 Bone Drs HM Said Amin M.Si mengatakan, bahwa pelatihan ini sangat berguna bagi Sekolah dan juga peran aktif murid dalam mengolah sisa organik yang berguna untuk aktifitas sehari hari dan juga bisa membantu orang tua dalam usahanya sebagai Petani maupun Peternak.
“Saya rasa ini sangat bermanfaat semoga dapat teraplikasikan setelah mengkuti pelatihan ini,” pungkasnya. (**)