• SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Lingkaran Berita
No Result
View All Result

Pemerintah Kabupaten PPU Siap Lakukan Percepatan Eliminasi Malaria

27/05/2022
in ONEMORE INDONESIA KALTIM, PENAJAM
0

PEMBUKAAN: Pj Sekda PPU, Tohar, membuka kegiatan pertemuan lintas sektor dan lintas program lantai 1 kantor Bupati PPU, Selasa (24/05/22).

526
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

LINGKARANBERITA.COM, PENAJAM – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Penajam Paser Utara (PPU), Tohar, membuka kegiatan pertemuan lintas sektor dan lintas program “Percepatan Eliminasi Malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara” di aula lantai 1 kantor Bupati PPU, Selasa (24/05/22). Kegiatan ini diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Penanggulangan Malaria antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PPU dengan PT Belantara Subur, PT ITCI Hutani Manunggal, dan PT Balikpapan Wahana Lestari.

Related Posts

 Pemkab PPU Resmi Kelola IPA Sepaku untuk Masyarakat dan IKN

Beras “Benuo Taka” Diluncurkan, ASN PPU Diingatkan Dukung Petani

54 Koperasi Merah Putih Resmi Mengakar di Desa dan Kelurahan PPU

Malam Minggu Penuh Warna di Jantung PPU

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya kasus malaria di Kabupaten PPU dan ditetapkannya Kabupaten PPU dalam hal ini Kecamatan Sepaku sebagai Ibu Kota Nusantara. Kasus malaria di PPU pada tahun 2021 berjumlah 1.472 kasus, sedangkan di tahun 2022 tercatat sudah mencapai 354 kasus. Atas dasar tersebut, Dinkes PPU bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, organisasi profesi di bidang kesehatan dan beberapa perusahaan di wilayah PPU, dengan tujuan untuk mendapatkan komitmen serta dukungan dari seluruh lintas sektor dan program berupa kesepakatan dan rencana tindak lanjut dalam penanganan kasus malaria di PPU.

Tohar dalam sambutannya menyampaikan bahwa percepatan eliminasi malaria ini harus didukung dari kesiapan seluruh komponen. Jika antar komponen tidak mendukung, maka sulit tujuan percepatan tersebut dapat tercapai. Selain itu, untuk mengeliminasi malaria di Kabupaten PPU tidak hanya dilakukan oleh satu sektor saja, melainkan lintas sektor. Karena ada faktor lain yang mengharuskan fungsi pemerintahan, fungsi dari organisasi harus terlibat.

“Mudah-mudahan pertemuan pada pagi hari ini mampu mengidentifikasi persoalan sehingga program dari siapapun mengarah kepada tujuan yang sama, yaitu adanya percepatan eliminasi malaria khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara,” sebut Tohar.

Tohar juga menyampaikan keinginannya untuk bersama-sama dengan jajaran Kodim 0913/PPU untuk berbuat lebih dengan memberikan pengetahuan atau kesadaran pada segmen kependudukan tertentu soal malaria. Tohar berpendapat gerakan masyarakat untuk kesehatan harus dikontribusi oleh kesadaran masyarakat kita juga.

“Kalau tidak ada kesiapan dan kesediaan dari warga juga akan sulit terwujud, mudah-mudahan setelah ini ada komitmen bersama bagaimana upaya ini bisa kita wujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ucap Tohar.

Lebih lanjut dalam pertemuan tersebut, dr. Herdiana selaku perwakilan WHO Representasi Indonesia menyebut bahwa Bagian Malaria dari WHO memang bekerja sama dengan Kemenkes ingin menurunkan kasus agar IKN menjadi ibu kota yang bebas dari malaria saat sudah waktunya berkegiatan nanti.

“Jadi, untuk malaria ini memang tidak hanya menjadi isu di Indonesia tapi juga global. Secara dunia sepakat untuk mengeliminasi malaria di tahun 2050 untuk seluruh dunia, untuk Asia Tenggara tahun 2030. Jadi,untuk Asia Tenggara sedikit banyak tergantung dengan keberhasilan Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa selain wilayah Indonesia bagian timur, Kabupaten PPU merupakan wilayah satu-satunya dengan kasus malaria yang tinggi. “Jangan sampai ibu kota negara akan menjadi daerah penularan yang sangat tinggi,”jelasnya.

Dalam kegiatan pertemuan ini, tampak hadir perwakilan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, WHO Representasi Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Kodim 0913/PPU, SKPD terkait, organisasi profesi tenaga kesehatan wilayah PPU, dan beberapa perusahaan di wilayah PPU. (**)

Sumber: DiskominfoPPU

SendShare32
Next Post

Pj Sekda PPU Terima Kunjungan Audiensi Universitas Katolik Parahyangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Terlaris di Balikpapan, Kursus Mengemudi di KAKA Driving Dijamin Pasti Bisa

by admin
09/11/2021
0
4.5k

Maksud Hati Merubah Nasib, Johanis Tinungki Pulang Tinggal Nama

by admin
22/08/2023
0
2.2k

Keluarga Sehat bersama Eco Enzyme

by admin
07/01/2023
0
1.8k

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
Hubungi Kami: admin@lingkaranberita.com

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.

No Result
View All Result
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.