LINGKARANBERITA.COM, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melakukan upaya kesiapsiagaan menyikapi ditemukannya kasus hepatitis akut. Seluruh rumah sakit dan fakes pun telah disiapkan apabila ditemukan kasus hepatitis di Banyuwangi.
“Sesuai arahan dari Kemenkes, kami imbau agar seluruh fasilitas kesehatan untuk bersiap. Rumah sakit, puskesmas, dan labkesda harus melakukan pemantauan dan melaporkan kepada dinas terkait jika ada indikasi yang mengarah pada kasus tersebut,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat, Rabu (11/5).
Seluruh faskes, imbuh Amir, juga diimbau untuk siap jika ditemukan gejala hepatitis akut pada warga. Untuk selanjutnya meningkatkan surveilans dan penyelidikan epidemiologis guna mempermudah penanganannya.
“Meskipun di Indonesia sudah ditemukan kasus ini, saya minta warga waspada namun jangan panik berlebihan. Tetap waspada, kenali gejalanya, dan segera hubungi faskes terdekat jika ada gejala yang mengarah ke sana,” paparnya.
Gejala awal yang sering dikeluhkan penyakit ini antara lain nyeri perut, muntah, diare ringan/berat, dan kehilangan nafsu makan. Sedangkan gejala lanjutannya, air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. Kemudian warna mata dan kulit menguning , gangguan pembekuan darah, kejang hingga menurunnya kesadaran.
Amir menambahkan untuk pencegahannya masyarakat diimbau untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta protokol kesehatan secara disiplin.
“Jaga kebersihan lingkungan, cuci tangan pakai sabun, pastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang, jangan bertukar alat makan, serta hindari kontak dengan orang sakit,” ujar Amir.
Untuk sementara, masyarakat juga dihimbau agar tidak berenang di kolam renang umum. Tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing (sarana pegangan tangan pada tangga dan sejenisnya), knop pintu, dinding, dan lain-lain yang sering dipegang orang.
“Tetap gunakan masker dan jaga kebersihan area sekitar mata, hidung, serta mulut,” pungkasnya. (*lb-7)