• SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Lingkaran Berita
No Result
View All Result

Prof Babun: Terjemah Al-Qur’an Bahasa Osing Ini Kado untuk Banyuwangi

21/04/2022
in JATIM
0

BEDAH BUKU: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri bedah buku Terjemah Al-Qur'an Bahasa Osing yang dirilis oleh Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) di Hotel El Royal, Banyuwangi, Kamis (21/4/2022).

534
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

LINGKARANBERITA.COM, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri bedah buku Terjemah Al-Qur’an Bahasa Osing yang dirilis oleh Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) di Hotel El Royal, Banyuwangi, Kamis (21/4/2022). Bertepatan dengan Hari Kartini, Ipuk mengenang sosok tersebut.

Related Posts

Dua Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Gowes di Tour of Kemala Banyuwangi

Desa Sukojati, Banyuwangi Sabet Pengelola Keuangan Terbaik dari Kementerian Keuangan

Dampak El Nino, Bupati Banyuwangi Minta Dinas Terkait Pantau Debit Air Irigasi

Seblang Olehsari, Tradisi Banyuwangi Selalu Ramai Dikunjungi Setiap Bulan Sawal

“Kegiatan ini mengingatkan saya pada kisah Kartini. Beliau adalah sosok yang memiliki perhatian tentang Al-Quran, di mana ketika orang mempelajarinya memang perlu paham artinya,” ungkap Ipuk.

Kegelisahan Kartini tersebut, lanjut Ipuk, tertuang pada suratnya kepada salah seorang sahabatnya, Stella EH Zeehandelaar tertanggal 6 November 1899. Kartini gelisah karena orang diajari membaca al-Quran, tetapi belum secara lengkap diajari artinya. Hal itu mengingat di masa tersebut masih minim upaya penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa lokal.

Seorang ulama besar asal Semarang sekaligus gurunya Kartini, KH Sholeh Darat, lantas menjawab kegelisahan tersebut. Beliau lantas menuliskan sebuah kitab terjemah Al-Qur’an berbahasa Jawa.

“Kitab inilah yang kemudian menjadi bacaan penting bagi Kartini sehingga muncul sebuah quote yang begitu populer; Habis gelap terbitlah terang, yang merupakan terjemahan dari salah satu ayat Al-Qur’an: minad dzulumati ilan nur. Ini berdasarkan beberapa penelusuran sejarah kendati tentu ada beberapa versi cerita,” lanjut Ipuk.

“Tetapi yang ingin saya tegaskan adalah tentang relevansi penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa Osing. Ini akan menjadi literatur penting bagi masyarakat Osing di Banyuwangi untuk semakin memperkuat pemahaman keagamaannya, khususnya untuk memahami Al-Qur’an,” ungkap Ipuk.

Apa yang diungkapkan oleh Bupati Ipuk itu, disambut positif oleh Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid yang membuka acara tersebut. “Dialog antara RA Kartini dengan Kiai Sholeh Darat sebagaimana yang dikisahkan ibu bupati tadi, merupakan salah satu inspirasi bagi kami untuk melaksanakan program penerjemah kitab suci ke bahasa daerah. Agar semakin mendekatkan dengan penuturnya secara langsung,” ujar Zainud Tauhid.

Lebih jauh, lanjut Zainud Tauhid, penerjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah tersebut sebagai bagian dari upaya mereservasi bahasa daerah dari kepunahan. “Sebagaimana amanat undang-undang, ini juga bertujuan untuk turut serta mereservasi bahasa daerah dari kepunahan,” terangnya.

Sementara itu, Rektor UIN KHAS Jember Profesor Babun Soeharto menyebutkan bahwa Terjemah Al-Qur’an Bahasa Osing ini, merupakan kado untuk Banyuwangi. “Ini adalah bentuk terima kasih kami karena selama ini, Pemkab Banyuwangi telah turut melibatkan UIN KHAS dalam mencerdaskan putra daerah. Buku ini nantinya akan kita sebarkan ke seluruh sarjana lulusan UIN KHAS. Sehingga bahasa Osing bisa dikenal luas,” terangnya.

“Ini masih tahap validasi pertama. Nanti kita akan lakukan pula validasi lanjutan yang melibatkan lebih banyak lagi stakeholder sebagaimana yang disarankan oleh Bupati Ipuk. Sehingga nantinya benar-benar tidak ada lagi ada kesalahan,” ungkap Babun.

Untuk menjamin otoritas terjemah tersebut, imbuh Babun, keputusan akhir nanti akan dilakukan oleh Tim Pentashih dari Kementerian Agama.

“Validasi ini masih belum final. Setelah dirasa cukup, nanti akan ditashih ulang oleh tim dari Kemenag. Dari sinilah nanti, Al-Qur’an terjemah bahasa Osing yang final akan diterbitkan dan disebarkan,” pungkasnya. (*lb-2)

SendShare32
Next Post

GKII Dukung Pembangunan IKN, Pdt Daniel Ronda: Kita Akan Senantiasa Mendoakan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Terlaris di Balikpapan, Kursus Mengemudi di KAKA Driving Dijamin Pasti Bisa

by admin
09/11/2021
0
4.5k

Maksud Hati Merubah Nasib, Johanis Tinungki Pulang Tinggal Nama

by admin
22/08/2023
0
2.2k

Keluarga Sehat bersama Eco Enzyme

by admin
07/01/2023
0
1.8k

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
Hubungi Kami: admin@lingkaranberita.com

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.

No Result
View All Result
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.