LINGKARANBERITA.COM, BANYUWANGI – Wakil Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengingatkan empat program prioritas desa, yaitu menurunkan angka kemiskinan, penurunan stunting, pemberdayaan Bumdes, dan digitalisasi desa.
“Dan saya percaya dengan memberikan ruang seluas-luasnya pada seluruh komponen, termasuk anak muda, ini dapat dilaksanakan dengan baik,” terang Wamen Budi, saat bertemu sejumlah kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Kamis (31/3) kemarin.
Budi menekankan tentang pentingnya digitalisasi desa. Dengan pendekatan teknologi, menurutnya, pembangunan di desa akan semakin cepat dan efektif. Dalam hal ini, ia mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi untuk mendorong desa-desanya menerapkan “Smart Kampung” yang telah melek digital.
“Banyuwangi saya lihat Smart Kampung-nya bisa adaptif dalam dalam era digitalisasi. Jadi kita berharap, Banyuwangi bisa jadi inspirasi dan contoh buat kabupaten-kabupaten lain untuk mengembangkan desa,” ungkap Budi.
Sementara itu, Bupati Banyuwabgi Ipuk menjelaskan bahwa dirinya berkomitmen membangun Banyuwangi dengan basis desa. Ia meyakini, seiring tata kelola pemerintah desa yang baik, maka akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan daerah.
“Salut kepada Bapak/Ibu Kades dan BPD yang bergotong royong bersama membangun desa. Termasuk melalui Smart Kampung, ini memperlancar upaya digitalisasi desa,” terang Ipuk.
“Smart Kampung” sendiri merupakan program pelayanan publik di tingkat desa. Sekaligus juga diintegrasikan dengan upaya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM masyarakat pedesaan. Ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga.
“Seperti yang Pak Wamen bilang, membangun desa itu berarti membangun Indonesia. Ini akan menajdi pedoman kami. Terima kasih atas arahan dan bimbingan Pak Wamen kepada seluruh kades dan BPD, semoga desa-desa di banywuangi semakin maju,” kata Ipuk. (lb-2)