LINGKARANBERITA.COM, https://unisma.ac.id – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma)tengah berbangga. Sebab, FK Unisma meraih peringkat 1 nasional terkait First Taker Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dengan kelulusan 100 persen periode Februari-November 2021.
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi menyampaikan, jika sejak tiga tahun terakhir, FK Unisma memiliki peringkat yang bagus. Pada 2019, Unisma berada di peringkat ke 5 besar nasional. Kemudian, 2020 berada pada peringkat 2 dan 2021 berada di peringkat pertama nasional, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami. Ini tentu tak lepas dari kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dari Fakultas Kedokteran dengan berbagai macam strategi dan metode pembelajaran,” paparnya.
Selain itu, prestasi ini tentunya diharapkan bisa memacu fakultas lainnya dalam meningkatkan kualitas SDM yang unggul, di mana bagian dari persiapan diri sebagai World Class University.
Dekan FK Unisma dr Rahma Triliana MKes PhD menambahkan, terdapat 81 mahasiswa di 2021 yang mengikuti UKMPPD dan hasilnya lulus 100 persen tanpa retaker. UKMPPD dilakukan 4 kali dalam setahun, yakni pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. “Hasil dari 4 periode ini di rata-rata dan laporannya diberi ke pihak kampus sebagai feedback,” tuturnya.
Kesuksesan ini disampaikannya tak lepas dari peran berbagai pihak, seperti juga berkoordinasi mitra rumah sakit pendidikan FK UNISMA. Rumah sakit mitra tersebut, seperti RS di Bangkalan, RS Kanjuruhan Kepanjen, RS Mardi Waluyo Blitar, RS Blambangan Banyuwangi, RSI Unisma, RSJ Lawang, RS Bhayangkara Porong dan Klinik Muslimat Singosari.
Disampaikannya pula, capaian ini juga berkat support dari para alumni FK Unisma melalui metode body partner learning. Dengan metode ini, mahasiswa yang belajar mendapatkan bimbingan dan share pengalaman dari para alumni. “Jadi itu semacam teman belajar yang diambilkan dari mereka kakak-kakaknya. Mereka membantu adik-adiknya lebih siap. Share pengalaman dan belajar intensif selama dua bulan,”pungkasnya. (*usm/din)