LINGKARANBERITA.COM, KALTIM – https://unisma.ac.id – Nama besar Universitas Islam Malang (Unisma) benar-benar menggema sampai penjuru negeri. Itu tidak lepas dari kreativitas dan inovasi yang terus dikembangkan selama ini.

Selama dua hari yakni sejak, Kamis (3/2) Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi melakukan road show di Kaltim. Ia diundang oleh beberapa lembaga dan instansi untuk memberikan seminar dalam membangun sumber daya manusia yang hebat.
Kunjungan pertama rektor Unisma adalah di kantor Majemia Ulama Indonesia Kaltim di Samarinda. Dalam pertemuan itu, dihasilkan beberapa kerja sama. Di antaranya Unisma dipercaya menjadi menjadi perguruan tinggi yang akan mendidik kader atau calon calon ulama di Indonesia.
Beberapa kader ulama di Kaltim akan kuliah di Unisma dengan program beasiswa. “MUI Kaltim akan mengirimkan putra putri untuk belajar di Unisma, sebagai persiapan kader ulama,” ujar
Para kader ulama ini akan mendapatkan akan program plus di Unisma. Selain kuliah juga ada kajian kajian kutubus umat yakini kajian kitab kuning. Baik materi akidah, syariah maupun akhlak yang sudah tersususn oleh ulama terdahulu.
Termasuk karya besar Hadratusyech KH Hasyim Asy”ari, yaitu risalah Ahlusunnah Wajamaah. Program ini,mendapat respon baik dari MUI Kaltim yang pada kesempatan itu dihadiri oleh semua komisi.
Karena itu, Prof Maskuri berharap program ini dapat terealiasi pada tahun 2022 ini. “Program ini diinisiasi oleh MUI Kaltim makanya kami langsung respon cepat,” imbuhnya.
Pada kunjungan kedua, rektor Unisma berkunjung ke kantor PWNU Kaltim. Tujuannya adalah untuk memberikan support dalam pembangunan pendidikan di era Merdeka Belajar di Kampus Merdeka, khususnya pada guru di lingkungan LP Ma’arif Kaltim.
Rektor Unisma mengimbau kepada semua lembaga pendidikan di Kaltim agar memiliki profesionalisme yang tinggi dalam membangun mindset dan culturiset.
“Kami memberikan paparan materi agar supaya ada perubahan cara membangun budaya baru di era pandemi khususnya,” terang Prof Maskuri.
Menurutnya, di era globalisasi dan era 4.0 lembaga NU tidak boleh tertinggal. Tapi harus terdepan dalam mengenal perubahan yang ada. Maka dari itu, materi yang disampaikan yakini tentang Peogram Organisasi Penggerak (POP).
Yang di dalamnya termasuk sekolah dan guru organisasi penggerak.
“Jangan sampai pendidikan NU masih konvensional tapi adaptif terhadap dinamika dan perubahan yang ada,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Jumat (4/2) rektor Unisma juga olah perguruan tinggi di Kaltim, yakini mengisi tentang seminar internasionalisasi perguruan tinggi UIN di Kaltim.
Dalam kesmepatan itu, wakil ketua forum rektor Indonesia ini memaparkan konsep konsep MBKM dengan pendekatan internasionalisasi yang selama ini diterapkan di Unisma.
Sehingga sukses menghangarkan kampus ini menggandeng berbagai industri dan perguruan tinggi ternama di belahan dunia. Tidak hanya sampai di situ, kunjungan rektor Unisma dilanjutkan ke Univeritas Nahdatul Ulama (UNU-Kaltim) di Samarinda.
Dalam dalam forum itu, pria yang juga ketua umum rektor Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama (PTNU) memaparkan, desain PTNU menuju daya saing global.
“Kami memaparkan berbagai sinergi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan inovasi PTNU. Salah satunya kita paparkan kepada civitas UNU Kaltim,” tandasnya.
Dalam road show di Kaltim, pria asal Tuban ini, juga diminta mengisi mimbar Jumat sebagai khatib di Masjid Darusalam, Samarinda. (ton/din)