• SUSUNAN REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL
No Result
View All Result
Lingkaran Berita
No Result
View All Result

Jurus Kemenperin Tingkatkan Daya Saing IKM Olahan Porang

14/12/2021
in NASIONAL
0

POTENSIAL: Kementerian Perindustrian terus berupaya memberdayakan para petani porang dalam meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut serta berkontribusi terhadapperekonomian nasional.

536
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

LINGKARANBERITA.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian terus berupaya memberdayakan para petani porang dalam meningkatkan nilai tambah komoditas tersebut serta berkontribusi terhadapperekonomian nasional.

Related Posts

Kasus Ojol Tewas di Pejompongan, 7 Anggota Brimob Resmi Diseret ke Sidang Etik

Polri Tegaskan Penanganan Aksi Anarkis Berjalan Terukur

Tarif Transportasi Rp 80, Diskon Besar, dan Libur Tambahan

Ungkap Tuntas Kasus Diplomat Meninggal, Polda Metro Diganjar Apresiasi dari DPR

 

Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas tentang Pengembangan Budidaya Tanaman Porang pada Mei 2021 lalu.

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) akan mendorongpengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di sektor olahan porang.

“Langkah strategis yang kami jalankan, antara lain program pendampingan IKM, peningkatan teknologi dan kapasitas produksi, pengembangan produk turunan porang melalui pengembangan inovasi IKM, serta promosi melalui pameran, marketplace, dan link and match,” kata Plt. Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita di Jakarta, Kamis (21/10).

 

Reni menjelaskan, porang merupakan komoditas ekspor yang saat ini sangat potensial dikembangkan. Umbi porang mengandung glukomanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berfungsi sebagai bahan baku berbagai macam industri.

 

“Dalam industri makanan, olahan porang dan ekstrak glukomanan selanjutnya digunakan dalam pembuatan mi shirataki, beras konyaku, pasta porang, dan pengental,” sebutnya.

 

Dalam industri kosmetik, olahan porang digunakan dalam pembuatan pembersih wajah, masker wajah, serta bahan pengisi dan pengikat tablet. “Olahan porang juga dapat digunakan dalam industri kimia untuk bahan pelapis (coating), perekat, dan pembuatan kertas,” imbuh Reni.

Plt. Dirjen IKMA mengemukakan, porang Indonesia tidak mengandung senyawa trimetilamin (TMA), sehingga tepung porang yang dihasilkan tidak berbau amis. Hal ini yang membuat porang Indonesia sangat diminati oleh pasar luar negeri.

 

“Permintaan global terhadap produk turunan umbi porang sangat tinggi dengan pertumbuhan ekspor tahun 2020 mencapai sebesar 23,35%. Adapun tiga besar negara tujuan ekspor porang, yaitu China, Thailand, dan Malaysia,” ungkapnya.

 

Oleh karena itu, Kemenperin siap bekerja keras melakukan pembinaan dalam rangka mempercepat pengembangan IKM chip porang dan tepung porang, di antaranya melalui pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan revitalisasi sentra IKM.

Selain itu, pengembangan sentra IKM melalui klaster komoditas ekspor dengan basis pemberdayaan masyarakat yang bekerjasama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), pelaksanaan program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan, serta sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP).

 

“Kami juga punya program Indonesia Food Innovation (IFI) untuk mendorong pengembangan produk turunan porang, program link and match dan peningkatan pasar dalam negeri maupun ekspormelalui pendampingan digital marketing melalui platform marketplace, serta fasilitasi membership pada marketplace global dan pameran,” tandasnya.

 

Ditjen IKMA berkomitmen untuk menumbuhkan sentra penghasil porang dan para pelaku IKM olahan porang untuk memfaatkan program-program tersebut. Tujuannya untuk dapat meningkatkan kualitas dan pemasaran produk IKM olahan porang sehingga bisa masuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan global.

Tembus Pasar Global

Dalam kunjungan kerjanya ke Gresik beberapa waktu lalu, Plt. Dirjen IKMA beserta jajarannya menyaksikan secara langsung pelepasan ekspor produk olahan porang PT. Hayumi Agro Indonesia sebagai hasil program implementasi sistem keamanan pangan ke China.

“Kami berharap pelepasan ekspor olahan porang ini dapat menjadi inspirasi bagi IKM lainnya untuk dapat melakukan penetrasi pasar, baik domestik maupun ekspor. Acara pelepasan ekspor ini adalah suatu bentuk apresiasi dan dukungan penuh pemerintah kepada IKM yang berkomitmen tinggi untuk terus maju dan berkembang serta siap bersaing di pasar global,” papar Reni.

Ia menyatakan,pihaknya akan terus mendorong agar pelaku IKM olahan porang melakukan ekspor dalam bentuk produk turunan karena nilai tambah ekonominya cukup tinggi. “Harga komoditas ekspor porang biasa sekitar Rp5 ribu per kilogram, sedangkan berupa chip atau potongan porang Rp40 ribu sampai Rp50 ribu, dan dalam bentuk tepung porang harganya bisa mencapai Rp200 ribu,” sebutnya.

PT. Hayumi Agro Indonesia yang berdiri tahun 2018 merupakan IKM yang mengolah umbi porang menjadi tepung porang dan chip porang. Bahan baku porang tersebut diperoleh dengan melakukan budidaya porang di Desa Klangon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Reni menambahkan, pada tahun 2021 ini Ditjen IKMA akan menjalankan program pembinaan, pendampingan dan fasilitasi sertifikasi HACCP, serta fasilitasi restrukturisasi mesin dan/atau peralatan. Proses pendampingan HACCP tersebut berlangsung selama enam bulan dimulai pada Oktober 2020 dan diharapkan sertifikat HACCP dapat terbit bulan November 2021.

“Dengan memiliki sertifikat HACCP, IKM pangan dapat memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produksi pangan aman di sepanjang rantai produksinya sehingga pada akhirnya menghasilkan produk berkualitas baik, dan hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri para pelaku IKM pangan dalam pengembangan akses pasar, terutama menembus pasar global,” ungkap Reni.

Implementasi HACCP pada PT. Hayumi Agro Indonesia telah membawa IKM ini melaju menembus pasar global. Saat ini dengan kapasitas produksi sebesar 60 ton tepung porang per bulan, PT. Hayumi Agro Indonesia mampu mengekspor rata-rata 50 ton per bulan. Tentunya diharapkan jumlah ini akan terus naik dengan telah terpenuhinya standar keamanan pangan yang dimiliki.

Pada tahun 2022, akan dilakukan pengembangan sentra industri porang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang sentra IKM di Kab. Pandeglang, Tabanan, dan Lombok Timur. Pengembangan sentra tersebut diharapkan dapat membantu sustainability ketersediaan bahan baku bagi industri pengolahan porang yang sudah ada seperti PT. Hayumi Agro Indonesia. (*gus)

 

 

SendShare32
Next Post

Harga porang merosot, untung petani menggelongsor

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Terlaris di Balikpapan, Kursus Mengemudi di KAKA Driving Dijamin Pasti Bisa

by admin
09/11/2021
0
4.5k

Maksud Hati Merubah Nasib, Johanis Tinungki Pulang Tinggal Nama

by admin
22/08/2023
0
2.2k

Keluarga Sehat bersama Eco Enzyme

by admin
07/01/2023
0
1.8k

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
Hubungi Kami: admin@lingkaranberita.com

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.

No Result
View All Result
  • HOME
    • IBU KOTA NEGARA
    • AUTOMATIVE
    • FOOD & TRAVEL
    • EDUCATION
    • EKONOMI
    • HEALTH
    • LIFE STYLE
    • KRIMINAL
    • OPINI & CERPEN
    • SPORT
    • ENTERTAINMENT
  • BORNEO UPDATE
    • KALTIM
      • SAMARINDA
      • BALIKPAPAN
      • PENAJAM
      • SANGATTA
      • BONTANG
      • PASER
  • VIRAL NEWS
  • NASIONAL

© 2021 Lingkaran Berita -Media Informasi Terkini.