Lingkaranberita.com, BERABAI – Kecemasan dan trauma warga Barabai Ibu Kota Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan akan banjir kini mulai dirasakan Senin (15/11/2021) siang.
Naiknya air ke permukaan di sebagian ruas jalan raya dan pemukiman penduduk ini membuat sebagian besar warganya merasa cemas akan musibah Banjir yang terjadi pada Januari 2021 lalu.
Banjir ini disebabkan dari permukaan air sungai Hantakan yang terus meninggi, akibat curah hujan yang tinggi di Pegunungan Meratus.
Ketinggian air Sungai Batu Benawa di wilayah Kecamatan Hantakan saat ini sudah mencapai dua meter. Tak mengherankan, luapan air sungai pun mencapai beberapa kawasan vital di Kota Barabai.
Tampak genangan air sudah merata di wilayah Kota Barabai.
Erfa Redhani, dosen Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat mengabarkan banjir sudah hampir merata di beberapa wilayah Barabai.
“Air telah menggenangi sudut Kota Barabai, seperti depan Rumah Jabatan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Jalan Bhakti, kantor DPRD HST di Jalan Brigjend H Hasan Basri, hingga menggenangi Lapangan Dwi Warna di Jalan Dwiwarna Kota Barabai,” ucapnya.
Bahkan menurutnya banjir pun telah meluas ke wilayah Kampung Qadhi, Jalan Tri Kesuma, Kelurahan Barabai Darat serta beberapa ruas jalan perkampungan.
Halimah Warga Jalan Ir.P.H.M.Noor Kampung Jawa Barabai mengaku cemas akan meluapnya air sungai ini. Dirinya cukup trauma akan musibah banjir yang terjadi pada awal tahun lalu. “Ini air sudah mulai menggenangi bagian rumah, kami pun membereskan perabotan untuk dinaikan ke tempat yang lebih tinggi,” ungkap Halimah.
Pelaksana Tugas Camat Barabai Ramadhani meminta agar warga Barabai meningkatkan kewaspadaan tinggi, karena luapan air Sungai Hantakan mulai menyerbu beberapa kawasan perkotaan dan perkampungan.
“Saat ini, Kabupaten HST sudah siaga 1 bencana banjir. Untuk itu, kita harus bersiap diri datangnya banjir yang makin meluas,” kata Ramadhani, Senin (15/11/2021).
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab HST meminta warga untuk tetap tenang. Namun, Ramadhani mengatakan warga juga perlu mengamankan surat-surat penting guna mengantisipasi banjir makin tinggi di wilayah Barabai dan sekitarnya.
“Warga juga harus berhati-hati dengan aliran listrik, jangan sampai lengah karena bahaya setrum bisa mengancam. Kita berdoa semoga tetap aman dan selamat,” kata Ramadhani.
a mengakui dari pemantauan, debit air sungai-sungai yang mengelilingi Kota Barabai terus menaik. Bahkan, sudah mencapai 2 meter lebih.
“Kami terus pantau kenaikan debit air terutama di Sungai Hantakan, karena kita khawatir luapan makin meluas, ditambah tingginya curah hujan beberapa hari belakangan ini, terutama dari hulu Pegunungan Meratus,” sebutnya. (bp/gel2)