NUNUKAN, lingkaranberita.com – Satgas Penanganan Covid-19 kembali merilis data terbaru kasus konfirmasi di Kabupaten Nunukan per tanggal 14 Oktober.
Dari data itu, tercatat kasus konfirmasi yang tersisa kini tinggal 32 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid Nunukan Aris Suyono mengatakan, dari 32 kasus itu ada empat orang yang menjalani perawatan di RSUD Nunukan karena pasien tersebut mengalami menunjukan gejala.
Sementara 28 kasus lainnya menjalani isolasi mandiri.
“Yang dirawat di RSUD Nunukan itu pasien dari Nunukan, Sei Menggaris, Sebatik Tengah dan Tulin Onsoi,” terangnya.
Menurut dia, 28 kasus aktif yang isolasi mandiri berada di Kecamatan Nunukan 1 kasus, Sembakung 15 kasus, Sebatik Utara 2 kasus, Sebatik Barat 1 kasus, Sei Menggaris 2 kasus, Krayan 3 kasus, Sembakung Atulai 3 kasus dan Krayan Barat 1 kasus.
“Untuk 11 kecamatan lainya itu sudah zero kasus aktif. Tiga diantaranya sudah masuk zona hijau atau tidak terdampak. Kalau kita lihat penyebaran zona, ada 19 kecamatan zona kuning,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, penemuan kasus sejak beberapa pekan belakangan ini mulai menurun.
Bahkan, beberapa hari terakhir ini tidak ada penambahan kasus baru satu pun.
“Nah, untuk hari ini (kemarin), kita ada penambahan lima kasus baru. Tiga diantaranya penularan impor dari karyawan perusahan di Sebatik Utara dan Sembakung,” jelasnya.
Dia menjelaskan, dalam dua pekan ini, kemungkinan besar Kabupaten Nunukan sudah zero kasus aktif.
“Ya, mudah-mudahan tidak ada penambahan kasus baru lagi. Karena, rata-rata kasus yang baru ditemukan ini semua tidak ada gejala dan hanya menjalani isolasi mandiri,” pungkasnya.
Hingga minggu ke 40 tahun 2021, kata dia, secara keseluruhan Kabupaten Nunukan sudah terjangkit Covid sebanyak 6.149 orang dan 5.982 orang telah dinyatakan sembuh atau 97,28 persen serta 135 kasus kematian atau 2,20 persen.
Penyebaran di Nunukan paling banyak diangka 2.071 kasus.
Kemudian, Nunukan Selatan 892 kasus, Sembakung 660 kasus serta Sebuku 444 kasus. Sisanya di bawah angka kasus Sebuku.
“Meskipun mulai membaik, kita tidak bisa melalaikan protokol kesehatan. Pembatasan maupun pakai masker, cuci tangan di protokol kesehatan tetap akan terus diterapkan. Ini sampai benar-benar pandemi ini berakhir,” pungkasnya. (*mgr2)